Saturday, June 14, 2025
home_banner_first
INTERNATIONAL

Senyuman Terakhir di Udara: Kisah Tragis Keluarga Joshi dalam Jatuhnya Air India AI-171

journalist-avatar-top
Jumat, 13 Juni 2025 09.43
senyuman_terakhir_di_udara_kisah_tragis_keluarga_joshi_dalam_jatuhnya_air_india_ai171

Dalam likuan takdir yang kejam, swafoto yang diambil oleh keluarga Joshi-Vyas di dalam pesawat Air India AI-171 menandai dimulainya kehidupan baru di London. Beberapa menit kemudian, pesawat itu jatuh di Ahmedabad, menewaskan seluruh 242 orang di dalamnya, termasuk keluarga beranggotakan lima orang dari Rajasthan. (f: ist/mistar)

news_banner

Ahmedabad, MISTAR.ID

Beberapa jam sebelum tragedi mengerikan itu terjadi, sebuah swafoto yang penuh senyum menangkap momen harapan, cinta, dan awal baru. Dalam gambar yang kini membeku dalam kenangan itu, Dr Pratik Joshi, istrinya Dr Komi Vyas, dan ketiga anak mereka tampak duduk di dalam pesawat Air India AI-171, bersiap memulai kehidupan baru di London.

Beberapa menit kemudian, pesawat itu jatuh di kawasan permukiman Meghani Nagar, Ahmedabad—merenggut seluruh anggota keluarga Joshi dalam sekejap.

Kecelakaan yang merenggut 242 nyawa, termasuk 230 penumpang dan 12 awak kabin, meninggalkan duka mendalam di berbagai penjuru India, termasuk Banswara dan Udaipur di negara bagian Rajasthan, tempat beberapa korban berasal. Namun, kisah keluarga Joshi-Vyas menjadi salah satu yang paling menyayat hati, seperti dilaporkan News18.

Mimpi yang Tak Pernah Tiba

Dr Pratik Joshi telah menetap di London selama enam tahun, membangun karier dan menata masa depan bagi keluarganya. Sang istri, Dr Komi Vyas, merupakan dokter senior yang dihormati di Rumah Sakit Pacific, Udaipur. Ia baru saja mengundurkan diri dua hari sebelum keberangkatan, dengan tekad bulat untuk memulai kehidupan baru bersama suami dan anak-anaknya.

Ketiga anak mereka—anak kembar laki-laki Nakul dan Pradyut, 5 tahun, serta Miraya, 8 tahun—tak sabar menyongsong masa depan di negeri baru. Kebahagiaan terpancar dari wajah mereka dalam foto terakhir yang diambil di dalam kabin Boeing 787 Dreamliner, sesaat sebelum lepas landas.

"Komi baru-baru ini berhenti dari pekerjaannya untuk bergabung dengan suaminya di London," ujar seorang juru bicara Rumah Sakit Pacific kepada NDTV.

Tetangga dan kerabat menggambarkan pasangan ini sebagai pribadi yang ramah, berdedikasi, dan menginspirasi. "Seluruh kota berduka," ungkap seorang teman dekat. "Mereka pasangan penuh kasih yang sangat mencintai anak-anaknya dan selalu punya visi besar untuk masa depan mereka."

Detik-detik Menjelang Bencana

Menurut laporan awal dari para ahli penerbangan, pesawat AI-171 hanya berada di udara selama 32 detik sebelum kehilangan kendali dan menghantam permukiman di Ahmedabad. Saksi mata melaporkan melihat pesawat berusaha naik tetapi gagal mencapai ketinggian aman. Dugaan sementara mengarah pada kegagalan mesin yang tidak mampu menghasilkan daya dorong yang cukup.

Pesawat ini dijadwalkan terbang dari Ahmedabad menuju London Gatwick, membawa puluhan keluarga, profesional, dan pelajar yang hendak kembali atau memulai lembaran baru. Namun, bagi keluarga Joshi dan banyak lainnya, perjalanan itu berakhir dalam bola api yang menyapu mimpi-mimpi mereka.

Bangsa yang Berduka dan Bertanya

Tragedi ini telah memicu gelombang duka nasional dan pertanyaan serius tentang keselamatan penerbangan serta kesiapan sistem darurat. Meski penyelidikan teknis terus dilakukan oleh otoritas penerbangan India dan internasional, kisah-kisah pribadi seperti keluarga Joshi menjadi pengingat paling nyata akan harga dari setiap kegagalan sistemik.

Satu foto terakhir—satu senyuman tulus di antara kabin yang kini hanya tinggal puing—telah menjadi simbol dari kehidupan yang rapuh, dan dari harapan yang bisa sirna dalam hitungan detik. "Sebuah keluarga penuh harapan, lenyap di udara bersama ribuan impian yang belum sempat diwujudkan." (mtr/hm24)

REPORTER:

BERITA TERPOPULER

BERITA PILIHAN