Wednesday, October 8, 2025
home_banner_first
INTERNATIONAL

Paus Leo XIV Pilih Turki dan Lebanon dalam Tur Perdana Mancanegara

Rabu, 8 Oktober 2025 20.19
paus_leo_xiv_pilih_turki_dan_lebanon_dalam_tur_perdana_mancanegara_

Paus Leo XIV. (foto: Reuters)

news_banner

Vatikan, MISTAR.ID

Paus Leo XIV akan memulai perjalanan luar negeri perdananya dengan mengunjungi dua negara mayoritas Muslim, yakni Turki dan Lebanon, sebagai bagian dari misi perdamaian dan dialog lintas agama.

Vatikan mengumumkan, Selasa (7/10/2025), bahwa kunjungan ke Turki akan berlangsung pada 27–30 November, dilanjutkan dengan kunjungan ke Lebanon dari 30 November hingga 2 Desember.

Mengutip laporan Reuters, kunjungan ini diperkirakan akan berfokus pada seruan perdamaian serta kepedulian terhadap kondisi sulit komunitas Kristiani di Timur Tengah. Ini juga menjadi bentuk kelanjutan dari rencana mendiang Paus Fransiskus, yang sempat ingin mengunjungi kedua negara tersebut sebelum kondisi kesehatannya memburuk.

Di Turki, Paus Leo dijadwalkan bertemu dengan Patriark Bartholomew I, pemimpin spiritual Gereja Ortodoks yang membawahi sekitar 260 juta umat di seluruh dunia.

Pertemuan ini juga akan bertepatan dengan peringatan 1.700 tahun Konsili Nicea, yang dulu berlangsung di kota kuno Nicaea (kini dikenal sebagai Iznik).

“Sangat simbolis bahwa perjalanan perdana Paus adalah untuk bertemu dengan Patriark Bartholomew,” kata Pendeta John Chryssavgis kepada Reuters.

Chryssavgis menambahkan, langkah ini memperlihatkan komitmen Paus untuk memperkuat identitas Kristen dalam dunia yang penuh keragaman agama, sekaligus menegaskan pentingnya hidup berdampingan secara damai.

Kunjungan ke Lebanon, meski tidak masuk dalam agenda awal, disebut-sebut sebagai respons terhadap situasi yang tengah melanda negara tersebut. Selain untuk memperkuat komunitas Katolik, Paus juga diperkirakan akan menyuarakan pesan perdamaian dan solidaritas atas tragedi ledakan di Pelabuhan Beirut tahun 2020, yang menewaskan sekitar 200 orang dan menyebabkan kerugian ekonomi besar.

Sejumlah pejabat Vatikan mengatakan kunjungan ini juga merupakan bentuk empati atas penderitaan rakyat Lebanon yang masih bergelut dengan krisis ekonomi, politik, dan sosial.

REPORTER:

BERITA TERPOPULER

BERITA PILIHAN