Tuesday, October 21, 2025
home_banner_first
INTERNATIONAL

Pasca Serang Gaza, Israel Kembali Berlakukan Gencatan Senjata dan Kirim Bantuan

Mistar.idSenin, 20 Oktober 2025 17.42
journalist-avatar-top
pasca_serang_gaza_israel_kembali_berlakukan_gencatan_senjata_dan_kirim_bantuan

Sejumlah truk yang membawa bantuan untuk Gaza melintas di Deir el-Balah wilayah tengah Jalur Gaza. (foto: afp/mistar)

news_banner

Jalur Gaza, MISTAR.ID

Israel kembali menyerang Gaza lewat udara dan menewaskan puluhan orang. Pasca menyerang Gaza, Israel menyatakan gencatan senjata kembali berlaku dan pengiriman bantuan akan diteruskan.

Presiden AS Donald Trump menyatakan kesepakatan gencatan senjata tetap berlaku. Ia bahkan meyakini Hamas tidak terlibat dalam pelanggaran gencatan senjata itu.

"Saya rasa mungkin Hamas tidak terlibat di dalamnya. Ini akan ditangani dengan tegas tapi tepat," kata Trump kepada wartawan di pesawat kepresidenan Air Force One seperti dikutip dari Reuters, Senin (20/10/2025).

Trump mengaku tidak tahu apakah serangan Israel dapat dibenarkan. "Saya harus menghubungi Anda kembali mengenai itu," kata sekutu dekat Israel.

Usai menyatakan melanjutkan kembali gencatan senjata, sumber keamanan Israel mengatakan, pengiriman bantuan ke Gaza kembali dilanjutkan atas tekanan AS. Padahal, Israel sebelumnya mengumumkan pengiriman bantuan ditangguhkan karena menuduh Hamas melanggar kesepakatan gencatan senjata.

Militer Israel mengatakan, serangannya menargetkan Hamas termasuk komandan lapangan, pasukan bersenjata, terowongan, dan depot senjata. Serangan itu menewaskan 26 orang, termasuk satu perempuan dan satu anak. Satu serangan menghantam bekas sekolah yang menampung pengungsi di wilayah Nuseirat.

Sedangkan versi pemerintah Gaza, serangan Israel pada hari Minggu menewaskan 33 orang. "Kami akan melihat apa yang terjadi. Kami ingin memastikan semuanya berjalan sangat damai dengan Hamas," kata Trump.

Sayap bersenjata Hamas, Brigade Al-Qassam, menyatakan tetap berkomitmen pada kesepakatan gencatan senjata. Mereka mengaku tidak tahu ada bentrokan di Rafah dan belum melakukan kontak dengan Hamas sejak Maret lalu.

Sebelumnya dilaporkan, milisi Hamas melancarkan serangkaian tindakan keras, menghukum para kolaborator, atau mereka yang diduga telah bekerja sama dengan Israel selama masa perang. Atas tindakan itu, Israel membela kaki tangannya lewat serangan ke Gaza.

BERITA TERPOPULER

BERITA PILIHAN