Wednesday, September 24, 2025
home_banner_first
INTERNATIONAL

Mayat Turis Australia di Bali Pulang Tanpa Jantung, Canberra Minta Penjelasan

Selasa, 23 September 2025 23.13
mayat_turis_australia_di_bali_pulang_tanpa_jantung_canberra_minta_penjelasan_

Ilustrasi. (foto: Istockphoto)

news_banner

Canberra, MISTAR.ID

Pemerintah Australia meminta klarifikasi resmi dari pemerintah Indonesia terkait pemulangan jenazah warganya, Byron Haddow, yang diklaim tiba di Australia tanpa organ jantung.

Byron Haddow, 23 tahun, warga negara Australia asal Queensland, ditemukan meninggal dunia di kolam renang vila tempatnya menginap saat berlibur di Bali. Jenazahnya dipulangkan ke Australia setelah empat pekan berada di Indonesia.

Namun, hasil otopsi kedua yang dilakukan di Queensland menemukan bahwa jantung Byron tidak berada di dalam tubuhnya. Temuan ini membuat keluarga curiga dan pemerintah Australia mengirimkan nota diplomatik ke Indonesia.

Juru bicara Kementerian Luar Negeri Australia, Selasa (23/9/2025), menyatakan pihaknya tengah memberikan bantuan kekonsuleran kepada keluarga korban. Namun, ia menolak memberi keterangan lebih lanjut dengan alasan privasi keluarga.

"Mereka (Kemlu Australia) menghubungi kami dan bertanya apakah kami tahu bahwa jantungnya ditahan di Bali," ucap Chantal Haddow, ibu korban.

Ia menambahkan pihak keluarga merasa ada kejanggalan dalam kasus kematian Byron. "Saya pikir ada sesuatu yang tidak beres. Saya pikir ada sesuatu yang terjadi padanya sebelum dia ditemukan di kolam renang," ujarnya.

Pejabat senior Australia di Bali dan Jakarta disebut telah menyampaikan nota diplomatik kepada pemerintah Indonesia. Selain itu, Konsulat Jenderal Australia di Bali juga menyampaikan kekhawatiran tersebut ke pihak rumah sakit tempat otopsi dilakukan.

Pihak Forensik Bali Bantah Ada Kesalahan

Menanggapi kabar yang berkembang, pihak rumah sakit dan tim forensik di Bali membantah telah terjadi kelalaian. Dokter Nola Margaret, forensik yang menangani kasus tersebut, mengatakan bahwa jantung memang disimpan untuk keperluan forensik.

"Untuk keperluan forensik, jantungnya diuji dan disimpan saat keluarga memulangkan jenazah," ujar Nola kepada The Sydney Morning Herald.

"Saya telah memberikan hasil otopsi dan penjelasannya kepada keluarga. Mereka telah menerima penjelasan dari saya," katanya.

Sementara itu, juru bicara Kementerian Luar Negeri RI, Vahd Nabyl, belum memberikan tanggapan saat dimintai konfirmasi mengenai adanya nota diplomatik dari Canberra terkait kasus ini.

Hingga berita ini diterbitkan, belum ada penjelasan resmi dari pihak pemerintah Indonesia terkait apakah organ tubuh tersebut memang masih berada di Indonesia, atau terjadi miskomunikasi antara pihak rumah sakit dan keluarga korban. (mtr/hm24)

REPORTER:

BERITA TERPOPULER

BERITA PILIHAN