Monday, July 28, 2025
home_banner_first
INTERNATIONAL

Jepang Protes Aksi Jet Tempur China yang Terbang Dekat Pesawat Patrolinya

journalist-avatar-top
Kamis, 12 Juni 2025 11.17
jepang_protes_aksi_jet_tempur_china_yang_terbang_dekat_pesawat_patrolinya

Ilustrasi. (f: ist/mistar)

news_banner

Tokyo, MISTAR.ID

Pemerintah Jepang melayangkan protes keras kepada China setelah jet tempur milik Negeri Tirai Bambu dilaporkan terbang sangat dekat dengan pesawat patroli Jepang di Samudra Pasifik pada akhir pekan lalu. Insiden ini terjadi di tengah operasi gabungan dua kapal induk China di wilayah tersebut — yang untuk pertama kalinya dilakukan secara bersamaan.

Dilansir Reuters dan Anadolu, Kamis (12/6/2025), Kementerian Pertahanan Jepang mengungkapkan insiden pertama terjadi pada Sabtu, ketika sebuah jet tempur J-15 yang diluncurkan dari kapal induk Shandong mengejar pesawat patroli P-3C milik Pasukan Bela Diri Maritim Jepang selama sekitar 40 menit.

Keesokan harinya, pada Minggu, insiden serupa terjadi lagi. Jet tempur J-15 kembali mengejar pesawat P-3C Jepang, bahkan sempat melintas hanya sejauh 900 meter di depannya. Pada satu titik di kedua hari tersebut, jarak antara kedua pesawat menyempit hingga hanya 45 meter, situasi yang dinilai sangat membahayakan.

Pesawat patroli P-3C tersebut diketahui sedang melakukan misi pengawasan di perairan internasional di wilayah Pasifik dan berbasis di pulau Okinawa, wilayah paling selatan Jepang.

"Penerbangan mendekat secara tidak wajar oleh jet tempur China bisa memicu tabrakan yang tidak disengaja," ungkap Kementerian Pertahanan Jepang dalam pernyataannya. "Kami telah menyampaikan kekhawatiran serius dan secara tegas meminta agar insiden semacam ini tidak terulang."

Kementerian juga merilis gambar jarak dekat dari jet tempur J-15 yang terekam pada Minggu, sebagai bukti visual dari insiden tersebut. Pemerintah Jepang secara resmi telah mengajukan protes diplomatik kepada Beijing dan menuntut agar tindakan provokatif itu dihentikan.

Insiden ini terjadi bersamaan dengan laporan bahwa dua kapal induk China, yakni Liaoning dan Shandong, tengah melakukan operasi militer gabungan di Samudra Pasifik untuk pertama kalinya. Jepang menilai langkah ini sebagai sinyal kuat atas ambisi Beijing untuk memperluas jangkauan militernya di luar wilayah perbatasan nasional.

Menurut Kementerian Pertahanan Jepang, kapal induk Shandong dan empat kapal pendampingnya sempat memasuki Zona Ekonomi Eksklusif (ZEE) Jepang. Di wilayah utara Okinotori — sekitar 1.700 kilometer selatan Tokyo — Shandong melakukan latihan lepas landas dan pendaratan yang melibatkan jet tempur dan helikopter.

Menanggapi protes Jepang, Kementerian Luar Negeri China menegaskan semua kegiatan militer mereka dilakukan sesuai hukum internasional.

“Operasi kapal induk kami sepenuhnya sejalan dengan hukum dan praktik internasional,” ujar Juru Bicara Kemenlu China, Lin Jian, dalam konferensi pers di Beijing, Senin. “China menerapkan kebijakan pertahanan nasional yang bersifat defensif. Kami berharap Jepang dapat melihat situasi ini secara objektif dan rasional.”

Ketegangan di wilayah Indo-Pasifik kembali meningkat seiring semakin aktifnya aktivitas militer China, sementara negara-negara tetangganya menuntut transparansi dan jaminan atas stabilitas keamanan kawasan. (mtr/hm24)

REPORTER:

BERITA TERPOPULER

BERITA PILIHAN