Thursday, June 12, 2025
home_banner_first
INTERNATIONAL

Ide Gila dari UEA: Arsitek Rancang Gedung Gantung di Langit Dubai

journalist-avatar-top
Rabu, 11 Juni 2025 11.33
ide_gila_dari_uea_arsitek_rancang_gedung_gantung_di_langit_dubai

Ilustrasi. (f: ist/mistar)

news_banner

Dubai, MISTAR.ID

Sebuah konsep arsitektur futuristik tengah mencuri perhatian dunia. Firma arsitektur asal New York, Clouds Architecture Office, mengusulkan pembangunan gedung pencakar langit yang menggantung dari asteroid di orbit Bumi—dan lokasi pilihannya adalah Dubai, Uni Emirat Arab (UEA).

Gedung ini diberi nama Analemma Tower, dan digambarkan sebagai struktur pertama di dunia yang menggantung dari langit, bukan berdiri di atas tanah. Dalam desain konsep yang dipublikasikan melalui situs resmi mereka, menara ini akan terikat pada sebuah asteroid yang ditempatkan dalam orbit geosinkron menggunakan kabel ultra-kuat.

“Dengan menempatkan asteroid besar ke orbit di atas Bumi, kabel berkekuatan tinggi dapat diturunkan ke permukaan Bumi, sehingga gedung bisa digantung,” ucap Clouds Architecture Office.

Menariknya, saat asteroid mengikuti jalur orbitnya, menara akan bergerak mengikuti pola angka delapan di langit, menciptakan panorama dinamis dan futuristik bagi penghuninya.

Desain unik ini memungkinkan menara digantung di berbagai titik Bumi dan dipindahkan ke lokasi yang diinginkan. Namun, para arsitek menyarankan agar menara ini dibangun di Dubai.

“Dubai telah terbukti sebagai spesialis dalam pembangunan gedung tinggi dengan biaya seperlima dari biaya di New York City,” kata pihak firma.

Tak hanya itu, Analemma Tower dirancang untuk mengorbit dalam jalur geosinkron eksentrik, yang berarti gedung akan berpindah dari belahan bumi utara ke selatan setiap hari mengikuti rotasi orbitnya.

Analemma Tower akan mendapatkan energi sepenuhnya dari panel surya luar angkasa. Panel ini akan dipasang di atas lapisan atmosfer padat, memungkinkan paparan sinar matahari konstan dan efisiensi lebih tinggi dibanding instalasi tenaga surya konvensional.

Sementara untuk air, sistem sirkulasi semi-tertutup akan digunakan. Air akan disaring dan didaur ulang, serta diisi ulang melalui kondensasi dari awan dan hujan.

Meski proyek ini masih bersifat teoritis, konsep Analemma Tower mencerminkan upaya Clouds Architecture Office dalam mengeksplorasi integrasi teknologi ruang angkasa dengan inovasi arsitektur mutakhir.

“Sistem ini disebut Sistem Penopang Orbital Universal (Universal Orbital Support System/UOSS), berdasarkan prinsip lift ruang angkasa konvensional,” tutur mereka.

Dengan membalikkan prinsip tradisional bangunan berbasis bumi, konsep menara ini membawa visi radikal tentang masa depan arsitektur: struktur yang tidak lagi dibatasi oleh gravitasi atau lokasi geografis. (cnn/hm24)

REPORTER: