Gempa 6 SR Guncang Kunar Afghanistan, Puluhan Korban Jiwa dan Luka Dilaporkan

Ilustrasi Gempa. (foto:dokumentasi/mistar)
Pematangsiantar, MISTAR.ID
Gempa bumi berkekuatan 6 skala Richter mengguncang provinsi Kunar, Afghanistan timur laut, pada Senin (1/9/2025) dini hari. Ratusan orang terbunuh dan terluka ketika tim penyelamat berjuang mengevakuasi korban dari berteman rumah di kawasan pegunungan terpencil.
Korban Jiwa dan Luka Terus Bertambah
Kementerian Kesehatan Afghanistan melaporkan sedikitnya 30 orang tewas di satu desa. Namun jumlahnya pasti masih sulit dipastikan karena banyak wilayah yang terdampak sulit dijangkau.
“Jumlah korban dan cedera tinggi, tetapi karena daerah itu sulit diakses, tim kami masih berada di lokasi tersebut,” ujar juru bicara Kementerian Kesehatan, Sharafat Zaman, dikutip dari Reuters pada Senin (1/9/2025).
Menurut Najibullah Hanif , kepala informasi provinsi Kunar, ratusan korban luka telah dievakuasi ke rumah sakit. Angka tersebut kemungkinan akan bertambah seiring dengan masuknya laporan dari desa-desa terpencil.
Gancangan di Tengah Malam
Gempa melaporkan terjadi sekitar tengah malam dengan kedalaman 10 kilometer. Episentrum berada di wilayah pegunungan yang berbatasan dengan Khyber Pakhtunkhwa, Pakistan .
Rumah-rumah tradisional berbahan lumpur dan batu roboh akibat guncangan kuat. Sejumlah keluarga tertimbun puing-puing, sementara warga berusaha membantu dengan peralatan seadanya.
Tim Penyelamat Terhambat Akses
Proses evakuasi berlangsung lambat karena medan pegunungan yang sulit dan infrastruktur jalan yang rusak. Komunikasi bantuan di beberapa distrik juga terputus, membuat distribusi darurat menjadi terhenti.
Petugas medis di rumah sakit setempat membicarakan gelombang pasien luka yang terus datang.
Afghanistan Rawan Gempa
Afghanistan dikenal rawan gempa karena berada di pertemuan lempeng tektonik India dan Eurasia, khususnya di kawasan pegunungan Hindu Kush.
Tahun lalu, serangkaian gempa bumi di wilayah barat Afganistan menurunkan lebih dari 1.000 orang , menunjukkan kerentanan negara ini terhadap bencana alam.
Hingga kini, pihak yang berwenang masih fokus pada operasi pencarian korban dan penyaluran bantuan darurat. Belum ada konfirmasi resmi mengenai bantuan internasional yang masuk. (*)