Tuesday, August 5, 2025
home_banner_first
INTERNATIONAL

Gelombang Panas Ekstrem, Eropa Selatan dan Negara Nordik Siaga Kebakaran Hutan

journalist-avatar-top
Selasa, 5 Agustus 2025 10.42
gelombang_panas_ekstrem_eropa_selatan_dan_negara_nordik_siaga_kebakaran_hutan

Wisatawan berlindung di balik payung saat berkunjung ke Colosseum, Roma, Italia, pada 12 Juli 2024 di tengah gelombang panas. (Foto: Antara/Xinhua/Alberto Lingria)

news_banner

Lisbon, MISTAR.ID

Sejumlah wilayah di Eropa, mulai dari kawasan selatan seperti Portugal dan Spanyol hingga negara-negara nordik seperti Finlandia dan Norwegia, tengah berada dalam siaga tinggi akibat gelombang panas ekstrem dan kondisi kering yang memicu lonjakan risiko kebakaran hutan (karhutla).

Pemerintah Portugal dan Spanyol mengeluarkan peringatan siaga sejak Minggu (3/8/2025), menyusul prakiraan cuaca yang menyebut suhu udara bisa meningkat 5-10 derajat celsius di atas rata-rata musimannya.

Di wilayah Extremadura dan Andalusia, Spanyol, temperatur bahkan diperkirakan mencapai 42 derajat celsius, seperti dilansir dari CNNIndonesia, Selasa (5/8/2025).

Menteri Dalam Negeri Portugal, Maria Lucia Amaral, mengumumkan serangkaian langkah pencegahan ketat, termasuk larangan akses ke hutan, pembatasan penggunaan mesin di daerah pedesaan, serta pelarangan kembang api hingga Kamis (7/8/2025).

Di Spanyol, petugas pemadam kebakaran terus berjibaku mengendalikan karhutla seluas 570 hektare di dekat kota Vilardevos, sementara tiga titik kebakaran aktif lainnya di Ponteceso, wilayah A Coruna, telah membakar lebih dari 400 hektare lahan.

“Ada aktivitas pembakaran intens dengan sekitar 50 peringatan harian dan cuaca yang tidak mendukung,” ujar Menteri Urusan Pedesaan Daerah, Maria Jose Gomez.

Sementara itu, Prancis selatan juga terkena dampak. Meteo-France menetapkan siaga merah di wilayah Aude, peringatan tertinggi untuk risiko kebakaran hutan akibat suhu tinggi dan angin kering. Suhu di sekitar Carcassonne diperkirakan mencapai 35 derajat Celsius.

Pada Juli lalu, lebih dari 2.000 hektare lahan di Aude terbakar. Saat ini, sembilan wilayah Prancis lain seperti Haute-Garonne, Herault, Gard, dan Bouches-du-Rhone berada dalam siaga oranye.

Tak hanya kawasan Mediterania, gelombang panas juga melanda negara-negara nordik yang biasanya dikenal sejuk. Finlandia mencatat 22 hari dengan suhu di atas 30 derajat Celsius, periode terpanas sejak pencatatan dimulai pada 1961. Bahkan di Rovaniemi, kampung halaman Santa Claus, suhu pekan lalu menembus 30 derajat.

Norwegia mencatat Juli sebagai bulan terpanas ketiga sejak 1901, dengan suhu 2,8 derajat celsius di atas rata-rata. Gelombang panas dua pekan berturut-turut pada pertengahan Juli disebut sebagai yang terpanas dalam sejarah, menciptakan "malam tropis" di mana suhu tidak turun di bawah 20 derajat celsius.

Di Swedia, kota Haparanda mengalami suhu 25 derajat celsius atau lebih selama 14 hari berturut-turut, memecahkan rekor cuaca panas dalam 100 tahun terakhir menurut Institut Hidrologi dan Meteorologi Swedia. []

REPORTER:

BERITA TERPOPULER

BERITA PILIHAN