Monday, August 4, 2025
home_banner_first
INTERNATIONAL

Penculikan Massal di Nigeria, Lebih dari 50 Warga Disandera di Zamfara

journalist-avatar-top
Senin, 4 Agustus 2025 09.58
penculikan_massal_di_nigeria_lebih_dari_50_warga_disandera_di_zamfara

Ilustrasi. penculikan massal di Nigeria. (Foto: Reuters/Mistar)

news_banner

Zamfara, MISTAR.ID

Lebih dari 50 orang dilaporkan diculik oleh kelompok bersenjata dalam serangan massal di negara bagian Zamfara, Nigeria bagian barat laut, pada Jumat (1/8/2025).

Para bandit bersenjata menyerang Desa Sabon Garin Damri di wilayah pemerintahan lokal Bakura, menjadikan peristiwa ini sebagai kasus penculikan massal pertama di daerah tersebut sepanjang tahun ini.

Insiden ini diungkap dalam laporan pemantauan konflik yang dibuat untuk Perserikatan Bangsa-Bangsa (PBB), seperti dilansir AFP, Senin (4/8/2025).

Laporan menyebutkan, tren penculikan massal di Zamfara semakin mengkhawatirkan, dengan indikasi adanya pergeseran strategi kelompok kriminal ke skala serangan yang lebih besar.

Nigeria terus menghadapi gelombang kejahatan terorganisir berupa penculikan untuk tebusan, terutama di wilayah utara yang minim kehadiran pemerintah.

Akar konflik bermula dari perseteruan antara petani dan penggembala, namun kini berkembang menjadi industri kejahatan yang melibatkan geng bersenjata yang mencuri ternak, menjarah desa, hingga memungut pajak dari warga miskin.

Krisis ini turut memperparah kondisi malnutrisi di Nigeria barat laut, sebab warga tak lagi berani menggarap lahan pertanian. Kondisi diperparah dengan dampak perubahan iklim dan pemangkasan bantuan dari negara-negara Barat.

Pada Februari lalu, para bandit di Zamfara diketahui telah membunuh 33 orang yang mereka culik, meskipun uang tebusan senilai US$33.700 telah dibayarkan. Tiga bayi juga dilaporkan meninggal dunia dalam masa penyanderaan.

Sejak 2011, kekacauan di wilayah Sahel dan meningkatnya perdagangan senjata menyebabkan kemunculan kelompok-kelompok bersenjata di barat laut Nigeria. Aksi kekerasan mereka kini menyebar ke Nigeria utara-tengah.

Meski militer Nigeria telah membunuh setidaknya 95 anggota geng dalam operasi dua pekan lalu di negara bagian Niger, kapasitas pasukan masih terbatas.

Analis menyebut kerja sama antara tentara dan angkatan udara mulai membaik, namun serangan udara juga telah menewaskan ratusan warga sipil selama bertahun-tahun.

Selain motif uang, kelompok bandit ini juga mulai menjalin kerja sama dengan kelompok pemberontak bersenjata yang telah melancarkan pemberontakan selama 16 tahun di wilayah timur laut Nigeria. []

REPORTER:

BERITA TERPOPULER

BERITA PILIHAN