Dua Pesawat Nyaris Tabrakan di LaGuardia, Penyelidikan Federal Diluncurkan


Kondisi Bandara LaGuardia, New York setelah dua pesawat nyaris tabrakan (f:ist/mistar)
Jakarta, MISTAR.ID
Dunia penerbangan Amerika kembali dikejutkan oleh insiden serius. Dua pesawat nyaris bertabrakan di Bandara LaGuardia, New York, setelah terjadi miskomunikasi fatal antara dua pengontrol lalu lintas udara. Peristiwa yang berlangsung pada 6 Mei 2025 itu kini tengah diselidiki oleh otoritas federal.
Insiden bermula ketika sebuah jet milik Republic Airways bersiap lepas landas, namun tanpa disadari meluncur langsung ke jalur pesawat United Airlines yang belum sepenuhnya meninggalkan landasan. Sang pilot pun terpaksa membatalkan take-off dalam situasi yang nyaris berujung bencana.
Rekaman komunikasi menara yang diperoleh ABC News mengungkap kegugupan pengontrol yang bertanggung jawab. "Maaf, saya kira United sudah aman jauh sebelum itu," ujar sang pengontrol dalam audio yang dirilis oleh LiveATC. Pengakuan tersebut menjadi bukti bahwa miskomunikasi antar pengontrol menjadi faktor utama insiden tersebut.
Menurut laporan Associated Press, pengontrol lalu lintas udara yang mengatur jet Republic tidak menyadari bahwa pesawat United sedang diarahkan ke jalur taksi baru di frekuensi berbeda. United diketahui gagal keluar dari landasan pada jalur pertama, dan dialihkan oleh pengontrol darat di saluran radio lain.
Baik Administrasi Penerbangan Federal (FAA) maupun Dewan Keselamatan Transportasi Nasional (NTSB) telah mengonfirmasi bahwa penyelidikan mendalam sedang dilakukan untuk mengidentifikasi celah prosedur maupun sistem komunikasi yang terlibat.
Hal ironis, LaGuardia sebenarnya merupakan salah satu dari hanya 35 bandara di AS yang sudah dilengkapi ASDE-X, sistem radar canggih milik FAA yang dirancang khusus untuk mencegah insiden di dekat landasan pacu. Namun, data menunjukkan bahwa tingkat insiden runway incursion tetap stagnan sekitar 30 kejadian per 1 juta penerbangan selama satu dekade terakhir.
Sementara itu, 490 bandara lainnya di Amerika masih mengandalkan menara kontrol konvensional dan teknologi manual seperti teropong, yang dianggap tidak lagi sejalan dengan kebutuhan bandara modern yang sibuk dan kompleks.
Menteri Transportasi AS, Sean Duffy, tak tinggal diam. Ia mengkritik keras infrastruktur lalu lintas udara yang dinilai “kuno”, menyebut masih digunakannya "kabel tembaga dan disket" dalam sistem pengawasan penerbangan sebagai bukti perlunya reformasi besar-besaran. Duffy kini tengah mendorong Kongres untuk menyetujui paket anggaran miliaran dolar guna memodernisasi sistem pengawasan udara nasional.
LaGuardia sendiri menyatakan telah merancang langkah-langkah tambahan untuk meminimalkan risiko insiden serupa. Namun, insiden ini menambah daftar panjang nyaris tabrakan di bandara tersibuk AS belakangan ini.
Sebagai catatan, pada Februari lalu, sebuah pesawat American Airlines juga harus membatalkan pendaratan darurat di Bandara Ronald Reagan, Washington DC, demi menghindari tabrakan dengan pesawat lain yang tengah lepas landas. (nwp/hm17)