Beijing Dilanda Banjir dan Longsor, 38 Orang Tewas dan 80.000 Dievakuasi

Kerusakan akibat banjir yang terjadi di China. (foto:reuters/mistar)
Beijing, MISTAR.ID
Banjir bandang dan tanah longsor melanda ibu kota Tiongkok, Beijing, dan sekitarnya akibat hujan deras yang mengguyur wilayah tersebut sejak Senin (28/7/2025) tengah malam waktu setempat. Hingga Selasa (29/7/2025), sebanyak 38 orang dilaporkan meninggal dunia.
Daerah paling terdampak adalah Distrik Miyun, yang berbatasan langsung dengan Provinsi Hebei. Menurut laporan Kantor Berita Xinhua via Associated Press (AP), Perdana Menteri China, Li Qiang, menyebut bahwa bencana di Miyun telah menyebabkan "korban jiwa yang serius".
Banjir berlumpur menggenangi rumah warga di wilayah pedesaan dan menumbangkan tiang-tiang listrik serta menyapu kendaraan. Lebih dari 80.000 penduduk Beijing terpaksa dievakuasi, termasuk sekitar 17.000 dari Distrik Miyun.
Otoritas setempat mencatat curah hujan rata-rata di Beijing mencapai 16 cm. Bahkan, dua kota kecil di Distrik Miyun mencatat curah hujan ekstrim hingga 54 cm.
Selain korban jiwa di Beijing, empat orang juga dilaporkan tewas di Provinsi Hebei akibat tanah longsor yang terjadi di daerah Luanping. Sebanyak delapan orang lainnya dinyatakan hilang. Tanah longsor susulan kembali terjadi, Selasa (29/7/2025), namun belum ada laporan tambahan mengenai korban jiwa.
Sebanyak 130 desa di Beijing mengalami pemadaman listrik. Infrastruktur rusak parah, termasuk lebih dari 30 ruas jalan yang tidak dapat dilalui akibat genangan air dan tanah longsor.
Pemerintah Beijing telah mengaktifkan status tanggap darurat tertinggi sejak Senin (28/7/2025) malam pukul 20.00 waktu setempat. Seluruh sekolah ditutup, proyek konstruksi dihentikan, dan aktivitas wisata luar ruang ditangguhkan.
Di Distrik Jizhou, sebanyak 10.000 orang telah dievakuasi. Pemerintah pusat mengalokasikan dana sebesar 50 juta yuan untuk penanganan bencana di Provinsi Hebei serta mengirim tim tanggap darurat ke berbagai kota terdampak seperti Chengde, Baoding, dan Zhangjiakou.
Tahun sebelumnya, Beijing dan Hebei juga mengalami banjir parah yang menimbulkan kerugian besar dan korban jiwa. Pemerintah China mengimbau masyarakat untuk tetap waspada karena curah hujan ekstrim masih diperkirakan terjadi dalam beberapa hari ke depan. (**/hm16)