Warga Bandar Lama Tewas Tertabrak Kereta Tangki di Jalur Kualuh Hulu

Personel Polsek Kualuh Hulu mengutip potongan tubuh korban. (foto: Polsek Kualu Hulu)
Labuhanbatu, MISTAR.ID
Seorang pria ditemukan tewas mengenaskan setelah tertabrak kereta api tangki CPO KLB No V1-10416 yang melintas di jalur Rantau Prapat–Asahan, Minggu (3/8/2025) sekitar pukul 04.58 WIB. Kejadian nahas ini terjadi di jalur rel KM 54+600, wilayah Kualuh Hulu.
Korban diketahui bernama Junaidi alias Hamzah, 52 tahun, warga Dusun I, Desa Bandar Lama, Kecamatan Kualuh Selatan, yang saat ini berdomisili di Kelurahan Gunting Saga, Kecamatan yang sama.
Kasi Humas Polres Labuhanbatu Selatan, Iptu Arwin, mengatakan korban pertama kali ditemukan oleh Ahmad Syahputra, petugas Kaur Jalan dan Rel PT KAI, setelah mendapat laporan melalui grup WhatsApp internal PJKA bahwa seseorang diduga menabrakkan diri ke kereta.
“Saat dilakukan pengecekan ke lokasi, ditemukan potongan tubuh manusia di sepanjang rel. Korban diduga terseret sejauh kurang lebih 75 meter,” ujarnya.
Sempat Dibunyikan Klakson Berulang
Masinis kereta, Bosari, dalam keterangannya via sambungan telepon menyebut dirinya sempat melihat seseorang berbaring di atas rel saat kereta mendekat di KM 54+600. Ia telah membunyikan klakson panjang secara berulang kali, namun korban tidak merespons dan akhirnya tertabrak.
Usai kejadian, masinis langsung melaporkan insiden tersebut ke pihak internal melalui grup WhatsApp PJKA.
Dari hasil olah TKP oleh personel Polsek Kualuh Hulu, ditemukan sejumlah barang milik korban yang turut membantu proses identifikasi. Di antaranya, potongan baju kemeja hitam, celana jeans hitam, sandal swallow warna hitam, dan handuk merah.
Pihak kepolisian telah mengamankan barang bukti dan berkoordinasi dengan keluarga korban serta pihak terkait untuk penanganan lebih lanjut.
Polres Labuhanbatu menyampaikan belasungkawa kepada keluarga korban atas peristiwa tragis ini, dan mengimbau masyarakat untuk selalu berhati-hati serta tidak beraktivitas di area perlintasan rel kereta api yang berbahaya. (yazis/hm24)