Tanjungbalai, MISTAR.ID

Peristiwa mengejutkan terjadi di Kota Tanjungbalai, Sumatera Utara. Seorang siswi kelas IX di SMP Swasta Sisingamangaraja dikabarkan terjatuh dari lantai empat gedung sekolahnya pada Sabtu pagi, (18/10/2025) lalu.

Beruntung, siswi berinisial CWY, 13 tahun, itu selamat dan kini kondisinya berangsur membaik setelah menjalani perawatan intensif di RS Siloam Medan.

Berikut 7 fakta lengkap dirangkum Mistar pada Senin (27/10/2025) di balik insiden yang sempat menghebohkan warga dan dunia pendidikan tersebut.

1. Terjatuh dari Lantai 4 ke Lobi Sekolah

Kejadian terjadi sekitar pukul 08.15 WIB di lingkungan sekolah SMP Swasta Sisingamangaraja Tanjungbalai. CWY diketahui terjatuh dari lantai IV gedung utama hingga ke area lobi lantai I. Saat ditemukan, siswi itu dalam keadaan terluka dengan kondisi mulut berdarah dan tangan masih bergerak.

Guru serta pihak sekolah segera bertindak cepat dengan membawa CWY ke RSUD Tanjungbalai, sebelum akhirnya dirujuk ke RS Siloam Medan untuk mendapatkan penanganan lebih lanjut.

2. Kondisi CWY Kini Mulai Membaik

Kabar baik datang dari pihak sekolah. CWY kini disebut sudah dalam kondisi sadar penuh, bisa berkomunikasi, meski masih harus menjalani perawatan intensif akibat patah pada tangan dan paha kirinya.

“Syukur anak didik kami selamat. Ini benar-benar mukjizat Tuhan,” ujar salah satu guru yang ikut mendampingi CWY ke rumah sakit, kata Kepala Sekolah, Rainal Panjaitan saat dikonfirmasi wartawan, Jumat (24/10/2025).

3. Diduga Melompat, Bukan Terjatuh

Meski awalnya dikabarkan terjatuh, hasil penelusuran pihak sekolah menyebut CWY diduga melompat sendiri dari lantai empat, bukan terjatuh karena kecelakaan.

“Memang betul ada siswa yang melompat dari lantai empat. Kami jelaskan ini kronologisnya saat jam pelajaran olahraga. Kemudian ia permisi ke guru pergi ke toilet. Padahal toilet itu dari lantai satu sampai lantai lima ada toilet. Tapi si anak ini naik ke lantai empat,” kata Rainal.

4. Perubahan Perilaku Sejak Ditinggal Kakek

Dari hasil keterangan pihak sekolah, CWY diketahui mengalami perubahan perilaku dalam beberapa hari terakhir.

Ia menjadi pendiam dan terlihat murung setelah kehilangan kakek yang sangat dekat dengannya sekitar seminggu sebelum kejadian.

“Informasi di dapat, dia sangat dekat dengan kakeknya, mungkin kehilangan itu membuatnya terpukul dan merasa sedih mendalam,” ujar Kepala Sekolah Rainal Panjaitan.

5. Surat dari Psikiater untuk Mengurangi Tekanan Sekolah

Pihak sekolah juga mengonfirmasi bahwa orang tua CWY sempat memberikan surat dari psikiater yang meminta agar siswi tersebut tidak diberi tekanan berlebih dalam kegiatan belajar di sekolah.

Guru pun sudah menyesuaikan pendekatan kepada CWY agar tidak memaksakan diri dalam mengerjakan tugas atau soal pelajaran.

6. Isu Bullying di Sekolah Dibantah Tegas

Beredar kabar di media sosial yang menuding CWY menjadi korban perundungan atau bullying di sekolah. Namun, pihak sekolah dengan tegas membantah isu tersebut.

“Kami memiliki aturan tegas. Jika ada siswa terbukti melakukan bullying, akan langsung dikeluarkan dari sekolah,” kata Kepala Sekolah.

7. Sekolah Bangun Jeruji Pengaman di Setiap Lantai

Sebagai langkah pencegahan agar peristiwa serupa tidak terulang, pihak SMP Swasta Sisingamangaraja segera melakukan rapat internal bersama seluruh guru dan yayasan.

Dari hasil rapat, sekolah sepakat untuk membangun jeruji besi atau teralis pengaman di setiap balkon lantai dua hingga lantai empat. Saat ini, CWY masih dalam proses pemulihan dan sementara belum masuk sekolah. (hm24)