Friday, June 6, 2025
home_banner_first
HUKUM & PERISTIWA

Skenario Tutupi Perselingkuhan, Wadison Pasaribu Bunuh Istri dan Tipu Warga

journalist-avatar-top
Rabu, 4 Juni 2025 13.45
skenario_tutupi_perselingkuhan_wadison_pasaribu_bunuh_istri_dan_tipu_warga_

Wadison Pasaribu menangis di depan jenazah istrinya, sebelum perbuatannya terbongkar (f:ist/mistar)

news_banner

Banten, MISTAR.ID

Warga Puri Anggrek, Kecamatan Walantaka, Kota Serang, Banten, digemparkan dengan pembunuhan sadis yang dilakukan seorang suami terhadap istrinya sendiri. Pelaku, Wadison Pasaribu berusia 37 tahun, tega menghabisi istrinya, Petry Sihombing usia 35 tahun, demi menutupi skandal perselingkuhan yang ia lakukan.

Peristiwa memilukan ini terjadi pada Minggu pagi (1/6/2025) sekitar pukul 05.00 WIB. Dalam upaya menyamarkan perbuatannya, Wadison menyusun skenario seolah-olah keluarganya menjadi korban perampokan. Ia bahkan menyuruh anak sulungnya yang masih berusia 7 tahun untuk keluar rumah dan meminta pertolongan tetangga.

Namun, sandiwara Wadison terbongkar setelah polisi melakukan interogasi terhadap anaknya. Siti Maryam, tetangga korban, menyebut bahwa sang anak mengaku diperintahkan langsung ayahnya untuk meminta bantuan.

“Awalnya kami semua mengira itu perampokan karena Wadison terlihat terikat dalam karung. Tapi ternyata dia mengikat dirinya sendiri untuk mengelabui warga,” ungkap Maryam, Rabu (4/6/2025).

Menurut informasi dari warga dan kerabat, kasus ini bermula dari percekcokan rumah tangga akibat perselingkuhan Wadison. Sebelum kejadian, pasangan ini mulai tertutup dan jarang bersosialisasi, meski sebelumnya dikenal aktif dalam kegiatan warga.

“Mereka dulunya aktif di masyarakat, tapi belakangan jadi tertutup. Katanya sih karena suaminya ketahuan selingkuh,” kata Maryam.

Pelaku berhasil diamankan pihak kepolisian pada Rabu dini hari (4/6/2025) pukul 02.00 WIB. Penangkapan berlangsung tanpa perlawanan, setelah polisi mendapat keterangan penting dari anak korban.

Wadison diketahui bekerja sebagai pegawai bank keliling di wilayah Bayah, Kabupaten Lebak, dan hanya pulang ke rumah saat hari libur. Sementara istrinya, Petry, adalah ibu rumah tangga yang sehari-hari mengurus anak dan rumah kontrakan mereka di Puri Anggrek Blok G10 No. 11.

Korban dikenal sebagai sosok yang ramah, aktif dalam kegiatan sosial, dan mudah bergaul. Jansen Pasaribu, salah satu tetangga, menyampaikan kesedihannya atas tragedi tersebut.

“Almarhumah orangnya supel, aktif di kegiatan ibu-ibu, gak pernah ada masalah. Semua warga merasa kehilangan,” tuturnya.

Warga lainnya, Nurdin, juga menambahkan bahwa keluarga tersebut sebelumnya tampak harmonis.

“Selama ini mereka akur-akur aja. Gak nyangka ending-nya kayak gini,” ujarnya.

Dua anak dari pasangan ini kini menjadi korban tak langsung dari tragedi tersebut. Anak pertama, yang menjadi saksi kunci, diperkirakan akan menjalani pemulihan trauma mendalam.

Kasus pembunuhan ini mengungkap sisi gelap rumah tangga yang tampak harmonis di permukaan. Tindakan keji Wadison Pasaribu tak hanya merenggut nyawa istrinya, tapi juga menghancurkan masa depan anak-anaknya. Kini, pihak kepolisian tengah melakukan penyelidikan lanjutan guna menuntaskan kasus ini dan menegakkan keadilan bagi Petry Sihombing. (tribun/hm17)

REPORTER:

BERITA TERPOPULER

BERITA PILIHAN