Polrestabes Medan Ungkap Motif Pembunuhan Nenek 72 Tahun di Helvetia, Dipicu Pinjaman Uang Ditolak

Kapolrestabes Medan Kombes Pol Gidion Arif Setiawan (kanan). (foto:putra/mistar)
Medan, MISTAR.ID
Motif di balik pembunuhan sadis terhadap Amimah Agama (72), warga Helvetia, Medan, akhirnya diungkap Polrestabes Medan. Pelaku, Riswan Ginting, 41 tahun, nekat menghabisi nyawa korban karena kesal setelah permintaan pinjaman uangnya ditolak.
Kapolrestabes Medan, Kombes Pol Gidion Arif Setiawan, menjelaskan bahwa pembunuhan terjadi saat pelaku datang ke rumah korban untuk memperbaiki kamera CCTV.
“Tersangka dihubungi korban untuk memperbaiki CCTV. Dalam percakapan, tersangka meminjam uang sebesar Rp3 juta untuk membayar sewa rumah. Namun korban menolak karena utang sebelumnya belum dibayar. Penolakan itu yang memicu pelaku melakukan pembunuhan dan perampokan,” ujar Gidion saat memberikan keterangan di lokasi kejadian, Jumat (25/7/2025).
Baca Juga: Nenek 72 Tahun di Helvetia Tewas Digorok dengan Cutter, Polisi: Luka Sayat di Leher Cukup Panjang
Sudah Kenal Sejak 2016
Gidion mengungkapkan, hubungan antara pelaku dan korban sudah terjalin sejak lama. Pelaku sering dipanggil korban untuk memperbaiki perangkat elektronik dan instalasi listrik di rumahnya.
“Mereka sudah saling kenal sejak 2016. Tersangka bekerja sebagai teknisi CCTV dan tukang servis alat listrik di rumah korban,” katanya.
Baca Juga: Pelaku Pembunuhan Nenek di Medan Helvetia Ditangkap di Batang Toru, Kedua Kakinya Ditembak
Beraksi Seorang Diri dan Rampas Harta Korban
Dalam aksinya, Riswan Ginting beraksi seorang diri. Setelah membunuh korban dengan menggunakan cutter, ia mengambil sejumlah barang berharga milik korban.
“Pelaku tunggal, dari mulai melakukan pembunuhan, kemudian mengambil barang milik korban sampai dengan dia lari,” ucap Gidion.
Polisi hingga kini masih menghitung jumlah kerugian yang diderita korban. Namun, diperkirakan nilai kerugiannya mencapai ratusan juta rupiah.
“Untuk taksasi mungkin hampir ratusan juta. Belum kita hitung detail, berapa jumlah emas dan uangnya. Beberapa sudah dibelikan pelaku untuk membeli beberapa barang,” tutur Gidion. (putra/hm27)