Pesawat Haji Diteror Bom, Polda Sumut dan TNI Bergerak Cepat Amankan Situasi

Kapolda Sumut Irjen Whisnu Hermawan Februanto dan Panglima Kodam I Bukit Barisan Mayjen Rio Ferdianto saat menggelar konferensi pers di Bandara Kualanamu Medan. (f:ist/mistar)
Medan, MISTAR.ID
Kepolisian Daerah Sumatera Utara (Polda Sumut) dan jajaran TNI bergerak cepat menangani insiden ancaman atau teror bom yang dialami pesawat haji Saudi Arabian di Bandara Internasional Kualanamu, Deli Serdang.
Kapolda Sumut, Irjen Pol Whisnu Hermawan Februanto, menyatakan bahwa proses evakuasi penumpang dan penyisiran pesawat berjalan aman dan tertib.
“Begitu pesawat mendarat, kami langsung mengevakuasi seluruh penumpang ke area aman. Tim Penjinak Bom (Jibom) Sat Brimob dan personel TNI kemudian melakukan penyisiran menyeluruh terhadap seluruh bagian pesawat, termasuk kabin dan ruang kargo,” ujar Whisnu dalam konferensi pers di Bandara Kualanamu, Selasa (17/6/2025) malam.
Dalam operasi pengamanan ini, Polda Sumut bersinergi dengan Kodam I/Bukit Barisan dan TNI AU. Selain itu, perimeter bandara juga langsung diperketat, dan prosedur Tactical Floor Game (TFG) dijalankan oleh tim gabungan untuk memetakan potensi ancaman serta menyusun pola evakuasi dan sterilisasi.
“Hasil sementara tidak ditemukan benda mencurigakan. Namun, pendalaman tetap kami lakukan dengan penuh kewaspadaan,” kata Whisnu.
Kapolda juga mengungkapkan bahwa seluruh penumpang—207 pria dan 235 wanita—telah dievakuasi secara cepat dan kini diistirahatkan di hotel sekitar bandara sambil menunggu keberangkatan selanjutnya.
Pangdam I Bukit Barisan: Ancaman Bermuatan Ideologis
Panglima Kodam I/Bukit Barisan, Mayjen TNI Rio Firdianto, menyatakan bahwa koordinasi lintas sektor telah berjalan optimal sejak awal. Seluruh area pesawat dinyatakan aman setelah dilakukan penyisiran menyeluruh.
“Kami bekerjasama erat dengan jajaran Polda Sumut dalam seluruh rangkaian pemeriksaan, baik terhadap pesawat maupun barang bawaan jemaah. Pesawat sudah clear, namun barang bawaan tetap kami periksa hingga tuntas,” tuturnya.
Lebih lanjut, Mayjen Rio mengungkapkan bahwa ancaman yang diterima pilot pesawat bersifat serius dan bermuatan ideologis. Dalam pesan ancaman tersebut disebutkan skenario peledakan dengan menggunakan bom pipa dan IED (Improvised Explosive Device) yang dikaitkan dengan isu protes politik luar negeri.
Disebutkan pula nama-nama seperti Ajmal Kasab, Savukku Shankar, dan kelompok yang diduga berafiliasi secara transnasional. Bahkan, Bandara Soekarno-Hatta disebut sebagai titik target dalam skenario teror, dengan teknologi pemicu seperti RFID dan EFP (Explosively Formed Projectile).
Kepala Otoritas Bandara: Semua Prosedur Sesuai Protokol Darurat
Kepala Otoritas Bandara Wilayah I Medan, Asri Santosa, memastikan bahwa sejak diaktifkannya Emergency Operations Center (EOC), seluruh prosedur berjalan sesuai protokol standar keselamatan penerbangan.
“Setelah penumpang diturunkan tanpa membawa barang, pesawat langsung dipindahkan ke lokasi khusus untuk dilakukan pemeriksaan menyeluruh oleh tim Jihandak dari TNI dan Polri,” tegas Asri.
Saat ini, proses investigasi dan pemeriksaan masih berlangsung. Pihak Polda Sumut bersama aparat keamanan lainnya akan terus memberikan perkembangan terbaru kepada publik, sembari memastikan kelanjutan perjalanan jemaah haji dilakukan dengan aman dan terjamin. (matius/hm27)