Medan, MISTAR.ID

Ratusan pengemudi ojek online (ojol) di Sumatera Utara (Sumut) menggelar aksi unjuk rasa damai di Kantor Gubernur Sumut, Selasa (20/5/2025).

Aksi tersebut mendapat respons langsung dari Gubernur Sumut, Bobby Nasution, yang turun menemui massa aksi tersebut.

Para ojol menyampaikan berbagai keluhan, terutama soal kebijakan aplikasi transportasi online yang dinilai merugikan dan menyulitkan para driver.

"Hari ini kita aksi damai menyampaikan aspirasi ke pak Gubernur, kami memohon pemerintah pusat agar menerbitkan Perppu sebagai payung hukum ojol saat ini, ini yang paling realistis," ujar Koordinator Aksi Agam Zubir.

Agam juga menyoroti berbagai program dari sejumlah aplikator seperti Gojek, Grab, Maxim, ShopeeFood, dan lainnya, yang disebut menurunkan penghasilan para driver.

"Kami juga mengamati banyaknya program di aplikasi yang menyengsarakan mayoritas driver, kami merasa keberatan dari beberapa program dari aplikasi seperti program hemat dan semacamnya," ucapnya.

Menurutnya, semua program itu harus ditinjau kembali karena tidak memberikan keadilan kepada para driver ojol saat ini.

"Semua kami minta aplikator, ini semu ditinjau kembali karena akan mengganggu kami bekerja, karena energi yang keluar dan pendapatan tidak seimbang lagi," tuturnya.

Selain itu, para pengemudi juga mengeluhkan potongan pendapatan dari aplikasi yang bisa mencapai 40 persen—jauh dari batas yang diatur pemerintah.

"Potongan aplikasi harus dijadikan atensi, jangan buat potongan aplikasi yang membuat rugi driver seperti saat ini potongannya sudah 40 persen, kita minta sesuai peraturan (Permenhub) yaitu 15 persen saj," ujar Agam.

Aksi damai ini diakhiri dengan penyerahan aspirasi kepada Gubernur Bobby Nasution. Para ojol berharap suara mereka bisa diteruskan kepada pemerintah pusat dan aplikator.

"Kami berharap dengan bapak Gubernur hari ini, karena bapak yang disini agar ini bisa ditanggapi dan dibantu disampaikan. Kami yakin pak Gubernur paham akan hal ini," katanya. (iqbal/hm27)