Sunday, July 13, 2025
home_banner_first
HUKUM & PERISTIWA

Kakek Disabilitas Dibegal di Medan, Pelaku Ditembak Polisi

journalist-avatar-top
Minggu, 13 Juli 2025 12.23
kakek_disabilitas_dibegal_di_medan_pelaku_ditembak_polisi

Kedua pelaku begal di Medan saat digiring polisi. (Foto: Putra/Mistar)

news_banner

Medan, MISTAR.ID

Seorang penarik becak motor disabilitas, M Yatim, 80 tahun, dibegal di Jalan SM Raja. Kasat Reskrim Polrestabes Medan, AKBP Bayu Putro Wijayanto, mengatakan kedua pelaku telah ditangkap dan ditembak kakinya.

Dua pelaku adalah Feri Junaidi alias Semberenget dan Riki Wahyudi. Peran keduanya, Feri merupakan pelaku begal dan Riki penadah becak. "Pelaku sudah kita tangkap bersama penadahnya. Meski becaknya sudah tidak utuh, tapi sudah kita amankan," kata Bayu, Minggu (13/7/2025).

Lanjutnya, "pelaku berpura-pura minta diantar ke kawasan Martubung. Saat posisi sepi di daerah Martubung, korban disuruh turun dan becaknya dibawa kabur. Kejadiannya pada Sabtu (31/5/2025)."

Korban meminta tolong ke warga agar diantar ke rumahnya. Peristiwa yang dialami pria yang tidak memiliki tangan kanan itu pun viral di sosial media.

M Yatim menjelaskan jika ia tak dapat berbuat banyak saat peristiwa terjadi. "Saya enggak bisa apa-apa. Saya kasih begitu saja. Dia mengancam saya, walaupun tidak pakai senjata tajam," ucap M Yatim.

Selain becak, Yatim mengatakan surat kendaraan becaknya juga dibawa pelaku.

"Disitu ada STNK, BPKB, KTP, SIM dan uang Rp20 ribu dari hasil bawa sewa sebelumnya. Untungnya ada yang baik mengantar saya pulang. Ada juga yang memberi saya uang Rp100 ribu saat di lokasi," tuturnya.

Meski kehilangan becak, Yatim mengaku sudah memiliki becak baru dari seseorang.

"Ada yang bantu kemarin. Jadi sekarang saya bisa kerja lagi," ujarnya.

Yatim juga bercerita mengapa tangan kanannya tidak ada lagi. Insiden tersebut terjadi pada 2002. Saat itu, Yatim yang bekerja sebagai tukang bangunan kesetrum dan harus kehilangan satu tangannya.

"Saya bawa becak motor sejak 2004. Dulu saya kerjanya di proyek, kena listrik dan tangan saya tidak ada lagi pada 2002. Nggak bisa kerja lagi, jadi dari 2004 sampai sekarang saya narik cak," ujarnya.

Dijual ke Penadah Seharga Rp 1,4 Juta

Usai berhasil menjalankan aksinya, pelaku Feri Junaidi menjual becak korban kepada Riki Wahyudi seharga Rp 1,4 juta. Oleh penadah, Betor tersebut dipisah-pisah dan dijual per unit.

"Dari awal di Jalan SM Raja memang sudah berniat membegal si kakek karena kondisi fisiknya lemah. Lalu saya jual Rp 1,4 juta," ucap Feri.

Sementara Riki, mengatakan baru menjual salah satu bagian becak seharga Rp80 ribu. Alasan memisahkan setiap bagian becak karena memudahkan pelaku menjualnya ke konsumen.

"Sengaja dicincang biar enak jualnya. Kadang orang minta beli barang-barang tertentu saja. Baru bak becaknya yang laku. Saya jual Rp80 ribu," ucap Riki. (putra/hm20)

REPORTER:

BERITA TERPOPULER

BERITA PILIHAN