Fakta Dibalik Tewasnya Tiga Pencari Ikan di Pelabuhan Onan Runggu Samosir


Koordinator Pos SAR Danau Toba Hisar Turnip. (f:ist/mistar)
Simalungun, MISTAR.ID
Koordinator Pos SAR Danau Toba Hisar Turnip menyebut fakta di balik tewasnya tiga orang pencari ikan yang tenggelam di Kawasan Pelabuhan Onan Runggu, Kabupaten Samosir.
Ketiga korban, sambung Hisar, diduga menyasar di bawah air hingga kehabisan pernapasan. Hal ini disebabkan beberapa faktor naiknya permukaan air Danau Toba.
"Jadikan pelabuhan itu di atas danau, dan air Danau Toba lagi naik sekarang. Jadi air itu mentok ke bangunan, tidak ada space udara. Kedalaman paling tiga meternya itu, cuman jarak pandang tidak ada (gelap)," ujarnya saat dihubungi, Senin (19/5/2025).
Dijelaskan Hisar, jika orang berenang, maka dengan kondisi air yang keruh masuk ke mana dan ke luar kemana akan tidak tahu.
"Jadi nyasar lah di bawah, keliling-keliling di situ habis lah pernapasan. Mereka cuman pakai alat snorkeling saja, mana bisa. Jadi (korban) yang dua lagi itu seperti itu juga, padahal polisi sudah ada di lokasi dan meminta jangan ada yang mencari. Tetap mereka mencari, gitu juga nyasar di bawah," ujarnya.
Dikatakannya, saat ini kondisi permukaan air Danau Toba mengalami perubahan. Bahkan, kalau dulu bisa menyelam, karena masih ada space udara. Saat ini sudah tidak lagi lantaran air danau naik hingga mentok ke bangunan.
"Sebenarnya, di pelabuhan mana pun dia. Mau di Ajibata, Balige, Samosir sudah ada peringatan untuk dilarang berenang di kawasan pelabuhan. Mau apa lagi kita bilang," tuturnya.
Baca Juga: Nelayan Pencari Ikan Kepala Batu di Sialang Buah Sergai Berpenghasilan Rp200 Ribu per Hari
Dengan kejadian tersebut, Hisar kembali mengingatkan masyarakat di seputaran Danau Toba jangan coba-coba untuk menyelam tanpa alat yang memadai di air yang keruh.
Sebelumnya, tiga remaja yang dilaporkan tenggelam di Perairan Danau Toba, tepatnya kawasan Pelabuhan Feri Onan Runggu, Kabupaten Samosir, ditemukan meninggal dunia pada Minggu (18/5/2025).
Ketiga korban diketahui bernama Rieguel Hutagaol, 17 tahun, Bryan Samosir, 18 tahun, dan Aldi Samosir, 18 tahun. Ketiganya merupakan warga setempat yang sebelumnya dilaporkan tenggelam saat menyelam mencari ikan.
Pencarian dilakukan oleh Tim Rescue Pos SAR Parapat bersama unsur gabungan, setelah mendapat laporan dari Polsek Onan Runggu. Tim langsung bergerak menuju lokasi kejadian dengan membawa peralatan seperti perahu karet, alat selam, dan alat pendeteksi bawah air Aqua Eye.
Proses evakuasi dilakukan dengan teknik penyelaman di kedalaman 3 hingga 5 meter. Ketiga korban berhasil ditemukan dan langsung dibawa ke Puskesmas Onan Runggu untuk proses lebih lanjut.
Insiden tragis ini terjadi pada Sabtu (17/5/2025) sekitar pukul 19.30 WIB. Lima remaja warga Desa Onan Runggu dilaporkan sedang menyelam untuk menembak ikan menggunakan speargun di Perairan. (Hamzah/hm18)