Jakarta, MISTAR.ID

Kekhawatiran melanda kalangan penggemar JKT48 setelah muncul klaim bahwa sebanyak 9,8 juta data akun pengguna situs resmi grup idola tersebut bocor dan dijual di internet.

Seorang peretas mengklaim di sebuah forum gelap bahwa ia memiliki dan menawarkan basis data yang mencakup alamat email serta kata sandi para pengguna situs resmi JKT48.

Data tersebut diklaim berbentuk file teks berukuran 1,96 GB dan ditawarkan seharga US$650 atau sekitar Rp10,6 juta (US$1 = Rp16.401).

Kabar ini langsung memicu kekhawatiran para fans. Mereka menuntut agar manajemen JKT48 menanggapi serius potensi kebocoran ini dan segera meningkatkan sistem keamanan digital.

“Walaupun ada indikasi kuat bahwa ini hanya keisengan salah satu oknum, bukan berarti tim official JKT48 bisa santai tanpa memikirkan keamanan data para penggemarnya,” ujar Hildan Efendi, perwakilan fans JKT48 dari Kota Bandung, dilansir dari detikjabar, Rabu (30/7/2025).

Hildan juga menyinggung kasus serupa yang pernah terjadi pada April 2025 serta berbagai kasus penipuan daring yang merugikan penggemar secara finansial.

“Penipuan online, pengambilalihan akun, sampai akses keuangan dibobol pernah kami alami. Karena saat mendaftar di situs resmi, kami harus mengisi data lengkap seperti nama, tanggal lahir, nomor HP, dan bahkan nomor identitas diri,” ucapnya.

Ia menegaskan bahwa pencurian data seperti ini sama bahayanya dengan pencurian data pribadi pada umumnya. Ia juga menyarankan agar manajemen JKT48 segera mengambil langkah konkret, bahkan jika perlu melibatkan pemerintah.

Menanggapi isu ini, Public Relation & Partnership IDN sekaligus Media Relation JKT48, Rino Sutopo, membantah bahwa ada kebocoran data sebesar itu.

“Sepertinya dugaan itu hoaks. Kumulatif data pengguna kami tidak sampai sebanyak itu—jauh sekali dari angka yang ditulis,” kata Rino kepada CNNIndonesia.com, Selasa (29/7/2025).

“Kalau benar sebanyak itu, mungkin kami sudah bisa konseran di GBK setiap tahun,” ujarnya.

Hingga saat ini belum ada pernyataan resmi lanjutan dari manajemen JKT48 mengenai langkah-langkah investigasi atau peningkatan keamanan data.[]