Medan, MISTAR.ID

Anak jalanan masih menjadi pekerjaan rumah bagi kota-kota besar di Indonesia, termasuk Kota Medan.

Menurut data Kementerian Sosial tahun 2022, jumlah anak jalanan mencapai 67.368 anak. Kerasnya hidup di jalanan membentuk karakter anak-anak yang tumbuh di lingkungan penuh tantangan, di mana hak-hak dasar mereka kerap terabaikan.

Seorang anak membantu ibunya berjualan tisu di persimpangan lampu lalu lintas di Medan. (foto:adilsitumorang/mistar)

Tidak sedikit dari mereka yang putus sekolah demi membantu keuangan keluarga. Hidup di jalanan juga sering kali membuat mereka harus menghadapi ancaman kekerasan, pemalakan, atau kejar-kejaran dengan petugas penertiban.

Peringatan Hari Anak Nasional 2025 menjadi momen penting untuk merefleksikan sejauh mana negara hadir melindungi semua anak, termasuk mereka yang hidup di jalanan.

Dua anak berbincang usai membersihkan kaca kendaraan di Medan. (foto:adilsitumorang/mistar)

Hari Anak seharusnya tidak hanya diperuntukkan bagi anak-anak dari lingkungan ideal, tetapi juga bagi mereka yang tersisih dari akses pendidikan, kesehatan, dan perlindungan.

Pemerintah daerah bersama lembaga sosial dan masyarakat sipil perlu memperkuat program rehabilitasi dan reintegrasi sosial bagi anak jalanan. Ini mencakup penyediaan rumah singgah, pendidikan alternatif, serta dukungan psikososial untuk membangun masa depan mereka.

Seorang anak menunggu pembeli saat berjualan tisu di persimpangan lampu lalu lintas di Medan. (foto:adilsitumorang/mistar)

Di Medan, refleksi Hari Anak Nasional harus diikuti aksi nyata dan berkelanjutan. Perayaan tahunan ini tidak boleh berhenti pada seremonial semata, tetapi menjadi ajakan membangun komitmen bersama agar setiap anak, termasuk anak jalanan, memiliki masa depan yang lebih layak dan manusiawi. (adil/hm16)