Tuesday, August 19, 2025
home_banner_first
EKONOMI

Saham Astra (ASII) Naik 10% di Tengah IHSG Melemah, Investor Asing Borong

journalist-avatar-top
Selasa, 19 Agustus 2025 14.33
saham_astra_asii_naik_10_di_tengah_ihsg_melemah_investor_asing_borong

Menara Astra. (foto:astra/mistar)

news_banner

Jakarta, MISTAR.ID

Ada kejutan besar di bursa saham hari ini. Saat Indeks Harga Saham Gabungan (IHSG) justru melemah tipis, harga saham PT Astra International Tbk (ASII) malah melesat hampir 10% dan menjadi sorotan pelaku pasar.

Berdasarkan data RTI, saham ASII naik 9,95% ke level Rp5.525 per saham dengan kapitalisasi pasar tembus Rp223,67 triliun. Investor asing tercatat memborong saham senilai Rp22,17 miliar hanya dalam beberapa hari terakhir.

“Aksi beli asing jelas menjadi pemicu utama lonjakan harga saham ASII,” tulis laporan RTI, Selasa (19/8/2025).

Ekspansi ke Sektor Kesehatan

Salah satu faktor yang memicu optimisme investor adalah langkah Astra memperluas bisnis ke sektor kesehatan. Berdasarkan keterbukaan informasi Bursa Efek Indonesia (BEI), Minggu (3/8/2025), Astra membeli 313,2 juta saham PT Medikaloka Hermina Tbk (HEAL) senilai Rp492,53 miliar. Dengan transaksi tersebut, kepemilikan Astra di Hermina naik menjadi 10%.

Presiden Direktur Astra, Djony Bunarto Tjondro, menegaskan bahwa fokus utama investasi tetap pada sektor inti, namun sektor kesehatan diyakini bisa menjadi penggerak baru bisnis perseroan.

Rencana Capex dan Kinerja Penjualan

Meski sempat menganggarkan belanja modal (capex) Rp28 triliun tahun ini, Astra berencana melakukan penyesuaian menjadi sekitar Rp25 triliun, tergantung kondisi ekonomi.

Dari sisi penjualan, kinerja otomotif pada Juli 2025 menunjukkan perbaikan. Penjualan mobil naik secara bulanan dengan pangsa pasar Astra meningkat menjadi 52,5%. Namun, secara tahunan masih turun 18,4%. Sementara itu, penjualan sepeda motor melonjak 15,3% secara bulanan, meski secara year-to-date masih terkoreksi 2,1%.

Analis KB Valbury Sekuritas, Akhmad Nurcahyadi, menyebutkan penjualan kendaraan listrik (EV) tumbuh pesat. Produsen China mendominasi segmen BEV, sementara Toyota memimpin pasar HEV.

Rekomendasi Saham dan Strategic Review

KB Valbury Sekuritas mempertahankan rekomendasi buy untuk ASII dengan target harga Rp5.850 per saham berdasarkan metode sum of the parts (SOTP). Estimasi ini setara dengan P/E 2025 sebesar 7,3 kali.

Sementara itu, riset Indo Premier Sekuritas mengungkap bahwa Astra tengah menjalani strategic review yang hasilnya kemungkinan diumumkan pada semester I/2026. Tinjauan ini mencakup portofolio bisnis, alokasi modal, laba, pertumbuhan, serta potensi divestasi aset yang tidak lagi sejalan dengan strategi jangka panjang.

ASII dijadwalkan melakukan public expose pada 27 Agustus 2025 untuk memaparkan arah bisnis ke depan.

Prospek dan Dividen

Meski laba bersih semester I/2025 turun 2,15% menjadi Rp15,51 triliun, Astra tetap dipandang menarik karena konsistensi membagikan dividen. Dalam tiga tahun terakhir, imbal hasil dividen ASII tercatat 8–10%, jauh di atas rata-rata pasar.

Pendapatan semester I/2025 tercatat Rp162,86 triliun, tumbuh tipis 1,81% yoy. Segmen alat berat dan pertambangan menyumbang kontribusi terbesar dengan Rp69,52 triliun, naik 7,76% yoy. Namun, segmen otomotif turun 8,13% yoy menjadi Rp61,71 triliun.

Sektor agrikultur justru menjadi bintang dengan lonjakan pendapatan 40,09% yoy menjadi Rp14,45 triliun. Sementara segmen properti melemah 8,85% yoy menjadi Rp474 miliar.

Dengan aset mencapai Rp487,79 triliun dan ekuitas Rp278,75 triliun per 30 Juni 2025, Astra dinilai masih memiliki fundamental kuat untuk menopang ekspansi jangka panjang. (**/hm16)

REPORTER:

BERITA TERPOPULER

BERITA PILIHAN