Kadin Sumut: Avtur Mahal dan Logistik Lemah Hambat Pertumbuhan Ekonomi

Ketua Umum Kadin Sumut, Firsal Dida Mutyara. (Foto: Kamar Dagang dan Industri Sumatera Utara)
Medan, MISTAR.ID
Mahalnya harga avtur dan buruknya sistem logistik jadi penghambat utama pertumbuhan ekonomi dan pariwisata di Sumatera Utara (Sumut). Hal ini dikatakan Ketua Umum Kamar Dagang dan Industri (KADIN) Sumatera Utara (Sumut), Firsal Dida Mutyara, Selasa (19/8/2025).
Menurut Firsal, harga avtur di Indonesia, khususnya di Medan, lebih mahal 30 hingga 40 persen dibanding Kuala Lumpur dan Singapura. Ini membuat maskapai enggan membuka rute penerbangan langsung, sehingga wisatawan enggan datang karena tingginya biaya tiket.
"Orang lebih baik pergi ke Kuala Lumpur dulu, baru terbang ke negara lain. Ini yang harus didorong, harga avtur di sini harus turun, sehingga orang mau jadikan (Sumut) ini hub (bandara penghubung)," katanya.
Firsal juga menyoroti sistem logistik yang tidak efisien dan menyebabkan waktu pengiriman komoditas ekspor ke China bisa memakan waktu hingga 1,5 bulan. Ia membandingkannya dengan jalur kereta dari Chongqing ke Batam yang hanya butuh 5 hari.
"Ini harus ada bilateral agreement untuk clearance, harus ada sistem clearing terpadu agar komoditas seperti CPO dan turunannya bisa lebih kompetitif," ucapnya.
Selain itu, Firsal juga mendesak pemerintah untuk menciptakan iklim investasi yang kondusif, didukung perizinan yang mudah, ketersediaan energi yang mandiri, serta pengembangan infrastruktur pelabuhan dan telekomunikasi.
Jika tidak ada langkah konkret, ia khawatir Sumut akan tertinggal dari daerah lain seperti Lhokseumawe dan Riau. "Kita ngaku-ngaku hebat, tapi sekarang kita setengahnya. Riau (produksi CPO-nya) 10 juta, kita hanya 6 juta," ujarnya. (amita/hm25)
PREVIOUS ARTICLE
Sri Mulyani Bidik Pajak Pedagang Eceran, Adil atau Beban Baru?