Tuesday, October 7, 2025
home_banner_first
EKONOMI

Pemprov Sumut Gelar 524 Titik Pasar Murah Tekan Inflasi Tertinggi di Indonesia

Selasa, 7 Oktober 2025 19.43
pemprov_sumut_gelar_524_titik_pasar_murah_tekan_inflasi_tertinggi_di_indonesia

Kepala Biro Perekonomian Setdaprov Sumut Poppy Hutagalung. (Foto: Iqbal/Mistar)

news_banner

Medan, MISTAR.ID

Pemerintah Provinsi (Pemprov) Sumatera Utara (Sumut) bersama 33 kabupaten dan kota tengah menggelar Gerakan Pasar Murah dan Gerakan Pangan Murah (GPM) di 524 titik yang tersebar di seluruh wilayah Sumut.

Langkah ini dilakukan untuk menekan laju inflasi Sumut yang tercatat sebagai tertinggi secara nasional, dengan tingkat inflasi tahunan (year-on-year/yoy) pada September 2025 mencapai 5,32%, naik dari 4,42% pada Agustus 2025. Angka tersebut jauh di atas rata-rata inflasi nasional sebesar 2,65%.

Kepala Biro Perekonomian Setdaprov Sumut, Poppy Hutagalung, mengatakan kegiatan pasar murah ini diharapkan mampu menurunkan harga bahan pokok yang menjadi penyumbang utama inflasi di Sumut.

“Gerakan pangan dan pasar murah sudah dimulai sejak bulan Agustus dan masih berlangsung hingga sekarang,” ujar Poppy kepada wartawan di Kantor Gubernur Sumut, Selasa (7/10/2025) sore.

Menurut Poppy, Pemprov Sumut juga telah menyiapkan strategi jangka pendek, menengah, dan panjang untuk mengantisipasi laju pertumbuhan inflasi di daerah.

“Kita sudah menyiapkan strategi lengkap untuk mengatasi inflasi, baik dari sisi distribusi, stok pangan, maupun subsidi harga,” tambahnya.

Adapun komoditas yang menjadi penyumbang utama inflasi antara lain cabai merah, emas perhiasan, bawang merah, bawang putih, cabai rawit, cabai hijau, beras, dan daging ayam.

Sementara itu, Pimpinan Wilayah Perum Bulog Sumut, Budi Cahyanto, menjelaskan pihaknya memiliki dua program utama untuk menjaga kestabilan harga pangan, yakni bantuan pangan dan penyaluran beras SPHP.

Program bantuan pangan disebut mengalami peningkatan jumlah penerima dari 832.772 keluarga menjadi 844.696 keluarga penerima manfaat.

“Bantuan pangan ini akan dilaksanakan di seluruh 33 kabupaten/kota. Pasokan beras Bulog sudah siap dan tersebar di 18 titik gudang Bulog,” ujar Budi.

Selain itu, penyaluran beras SPHP (Stabilisasi Pasokan dan Harga Pangan) juga terus digencarkan. Hingga Oktober 2025, dari total alokasi 89.861 ton, telah tersalurkan sekitar 27.500 ton atau 30,4%.

Langkah kolaboratif ini diharapkan mampu menekan laju inflasi Sumut dan menjaga kestabilan harga kebutuhan pokok di pasar menjelang akhir tahun.

REPORTER:

BERITA TERPOPULER

BERITA PILIHAN