Monday, June 16, 2025
home_banner_first
EKONOMI

Nilai Tukar Petani Sumut Turun 1,17 Persen, Dua Subsektor Jadi Penyebabnya

journalist-avatar-top
Minggu, 15 Juni 2025 17.23
nilai_tukar_petani_sumut_turun_117_persen_dua_subsektor_jadi_penyebabnya

Kepala BPS Sumut, Asim Saputra ketika diwawancara di Gedung BPS Sumut. (f:dok/mistar)

news_banner

Medan, MISTAR.ID

Nilai Tukar Petani (NTP) Sumatera Utara (Sumut) pada Mei 2025 mengalami penurunan secara month to month (m-to-m) 1,17 persen atau sebesar 139,53. Sedangkan NTP April 2025, tercatat sebesar 141,18 persen.

Kepala Badan Pusat Statistik (BPS) Sumut, Asim Saputra mengatakan alasan penurunan tersebut disebabkan dua subsektor NTP turun, yaitu tanaman hortikultura dan tanaman perkebunan rakyat.

"NTP subsektor tanaman hortikultura sebesar 5,76 persen dan perkebunan rakyat 1,96 persen," katanya, Minggu (15/6/2025).

Sementara itu, terdapat tiga subsektor NTP lainnya yang mengalami kenaikan, yaitu tanaman pangan sebesar 1,56 persen, peternakan 1,01 persen, dan perikanan 0,27 persen.

Terkait indeks harga yang diterima petani (It), Sumut pada Mei 2025 mengalami penurunan sebesar 1,58 persen atau 170,08 dibanding April 2025 yang mencapai 172,81.

"Penurunan itu pada tiga subsektor, seperti tanaman hortikultura yang turun 5,92 persen, perkebunan rakyat 2,43 persen, dan perikanan sebesar 0,11 persen. Selain itu, It dua subsektor mengalami kenaikan, yaitu tanaman pangan sebesar 1,10 persen dan peternakan 0,69 persen," ujarnya.

Indeks harga yang dibayar petani (Ib) Mei 2025, Sumut mengalami penurunan sebesar 0,42 persen menjadi 121,89 dibanding April 2025 yang berada di angka 122,40.

"Penurunan Ib terjadi pada seluruh subsektor, yaitu tanaman pangan sebesar 0,45 persen, hortikultura 0,16 persen, perkebunan rakyat 0,48 persen, peternakan 0,31 persen, dan perikanan 0,38 persen," tuturnya.

Kemudian, Nilai Tukar Usaha Rumah Tangga Pertanian (NTUP) Sumut pada Mei 2025 mengalami penurunan 1,61 persen atau sebesar 140,20 dibanding NTUP bulan sebelumnya.

"Penurunan NTUP terjadi karena It mengalami penurunan sebesar 1,58 persen sedangkan indeks Biaya Produksi dan Penambahan Barang Modal (BPPBM) naik sebesar 0,03 persen," katanya.

Penurunan NTUP Mei 2025 disebabkan karena turunnya tiga subsektor, yaitu tanaman hortikultura sebesar 5,71 persen, perkebunan rakyat 2,44 persen, dan perikanan 0,03 persen.

"Namun, terdapat dua subsektor NTUP lainnya yang mengalami kenaikan, yaitu tanaman pangan sebesar 1,01 persen dan peternakan 0,53 persen," ucapnya. (Amita/hm18)

REPORTER:

BERITA TERPOPULER

BERITA PILIHAN