Moskow, MISTAR.ID

Gempa bumi dahsyat berkekuatan 8,8 magnitudo mengguncang lepas pantai Semenanjung Kamchatka, Rusia Timur, Rabu (30/7/2025). Guncangan dangkal ini memicu gelombang tsunami setinggi 3–4 meter dan menyebabkan kerusakan infrastruktur serta korban luka di sejumlah wilayah terpencil.

Pemerintah mengeluarkan perintah evakuasi untuk seluruh kawasan Pasifik, termasuk di Jepang, di mana sekitar 900.000 warga di 133 kotamadya diperintahkan mengungsi. Meski gelombang tsunami di Jepang hanya mencapai 40–60 cm, potensi bahaya tetap tinggi.

Pasca bencana, nilai tukar rubel terhadap dolar AS tercatat melemah. Mengutip Bloomberg, rubel turun 0,17% ke level 81,25 per dolar AS, dengan pergerakan harian berada di kisaran 80,82–81,82. Data dari Yahoo Finance juga menunjukkan penurunan rubel sebesar 0,81% ke level 81,29.

Meski demikian, secara tahunan, performa rubel masih terjaga. Bloomberg mencatat penguatan 28,32% terhadap dolar sepanjang 2025, sementara Yahoo Finance melaporkan penguatan sebesar 25,98% selama Januari hingga Juli.

Gempa terjadi pada kedalaman sekitar 19–20 km, dengan pusat berada 119–125 km tenggara Petropavlovsk-Kamchatsky. Gelombang tsunami telah merusak pelabuhan, fasilitas pengolahan ikan, sebuah taman kanak-kanak, serta terminal bandara di kota pesisir Severo-Kurilsk. (mtr/hm24)