Larry Ellison: Dari Masa Kecil hingga Kekayaan yang ‘Menyentuh’ Elon Musk

Ilustrasi, Larry Ellison: Dari Masa Kecil hingga Kekayaan yang ‘Menyentuh’ Elon Musk. (foto:ferry/google/mistar)
Pematangsiantar, MISTAR.ID
Larry Ellison menjadi sorotan dunia bisnis dan teknologi setelah laporan keuangan Oracle terbaru membuat kekayaannya sempat menyalip Elon Musk sebagai orang terkaya di dunia.
Di balik tumpukan harta tersebut tersimpan kisah masa kecil yang penuh liku, kerja keras, dan intuisi bisnis tajam. Artikel ini mengupas perjalanan hidup dan karier Ellison hingga faktor yang membuat kekayaannya melampaui Musk.
1. Awal Kehidupan dan Latar Belakang
Kelahiran dan Keluarga
Larry Ellison lahir pada 17 Agustus 1944 di Kota New York dari ibu tunggal Florence Spellman. Pada usia sembilan bulan, Ellison terserang pneumonia dan kemudian diasuh bibinya, Lillian, serta pamannya, Louis Ellison, yang akhirnya mengangkatnya secara resmi.
Pendidikan dan Pengalaman Awal
Ellison sempat menempuh pendidikan di University of Illinois dan University of Chicago namun keduanya ia tinggalkan. Keputusan ini mengantarkannya bekerja di berbagai perusahaan seperti Wells Fargo dan Amdahl Corporation sambil mengasah kemampuan komputer dan pemrograman.
2. Karier Bisnis: Dari Oracle hingga Rebut Singgasana Kekayaan
Langkah di Dunia Teknologi
Pengalaman Ellison sebagai programmer dan engineer menjadi fondasi berdirinya Oracle (awalnya bernama Software Development Labs) bersama Bob Miner dan Ed Oates pada 1977.
Fokus pada Cloud, Komputasi, dan AI
Oracle kini berevolusi dari penyedia database tradisional menjadi pemain utama infrastruktur cloud dan solusi AI. Kontrak bernilai miliaran dolar di sektor ini mendongkrak valuasi perusahaan sekaligus kekayaan Ellison secara signifikan.
3. Bagaimana Ellison Sementara Menggeser Musk
Lonjakan Saham Oracle
Pada 10 September 2025, saham Oracle melonjak sekitar 40–43 persen setelah laporan keuangan melampaui ekspektasi dan diumumkannya kontrak besar, termasuk kerja sama dengan OpenAI.
Kekayaan Melonjak
Lonjakan itu membuat kekayaan bersih Ellison tembus sekitar US$393 miliar, lebih tinggi daripada perkiraan kekayaan Musk yang sekitar US$384 miliar pada saat itu. Namun posisi ini hanya berlangsung sementara karena penutupan pasar membuat Musk kembali ke puncak.
4. Faktor-faktor Penentu Kesuksesan
- Saham Besar di Oracle
Ellison menguasai sekitar 40–41 persen saham Oracle, sehingga setiap kenaikan harga saham langsung berdampak signifikan pada kekayaannya.
- Diversifikasi Bisnis
Selain Oracle, Ellison memiliki aset besar, termasuk pulau di Hawaii, kepemilikan media melalui Paramount Skydance, dan investasi di berbagai sektor kunci lainnya.
- Efek AI dan Cloud
Oracle menempatkan diri pada posisi strategis dalam revolusi AI dan infrastruktur cloud, termasuk kontrak dengan perusahaan besar seperti OpenAI. Permintaan global yang terus meningkat menjadi pendorong utama pertumbuhan perusahaan.
5. Implikasi dan Tantangan ke Depan
- Ketergantungan pada Volatilitas Pasar
Kenaikan kekayaan Ellison sangat bergantung pada performa pasar saham dan kontrak besar di sektor teknologi. Volatilitas pasar bisa sewaktu-waktu mengubah posisinya.
- Persaingan Teknologi dan Regulasi
Persaingan ketat dari Amazon, Microsoft, Google, serta startup lain di sektor cloud dan AI, ditambah regulasi data dan AI yang semakin ketat, menjadi tantangan tersendiri.
- Persepsi Publik dan Filantropi
Gaya hidup, tindakan publik, dan kontribusi filantropi turut memengaruhi citra para miliarder. Meski Ellison tidak seaktif Musk di media sosial, pengaruhnya di Silicon Valley tetap besar.
6. Kesimpulan
Dari masa kecil yang sederhana hingga keputusan putus kuliah, Larry Ellison membuktikan bahwa visi teknologi, strategi kepemilikan, dan momentum tepat dalam revolusi AI dan cloud dapat menghasilkan pencapaian luar biasa—bahkan sempat melampaui kekayaan Elon Musk.
Momen “selisih beberapa jam” sebagai orang terkaya dunia ini bukan sekadar angka, melainkan simbol bahwa inovasi membuka ruang bagi pengusaha veteran untuk tetap relevan dan unggul di era baru teknologi. Namun, posisi itu sangat fluktuatif karena dipengaruhi dinamika pasar global. (berbagaisumber/*)