Medan, MISTAR.ID

Harga jual beras Stabilisasi Pasokan dan Harga Pangan (SPHP) di Kota Medan dan sekitarnya terpantau bervariasi signifikan. Hal itu menunjukkan adanya perbedaan harga eceran yang cukup mencolok antara ritel modern dan pasar tradisional.

Variasi harga ini terjadi meskipun beras SPHP adalah program pemerintah yang seharusnya memiliki Harga Eceran Tertinggi (HET) yang seragam. Perbedaan harga jual beras SPHP per kemasan 5 kilogram (kg) mencapai selisih Rp2.500 di antara berbagai lokasi.

Di sejumlah ritel modern, harga beras SPHP cenderung sedikit lebih mahal dibanding pasar tradisional. Salah seorang pekerja di retail modern Jalan Kapten Muslim Nomor 71, Kelurahan Dwikora, Kecamatan Medan Helvetia, Kelvin, menyampaikan harga beras SPHP yang dijual berada di harga Rp62.500 per 5 kg.

Hal yang serupa juga terjadi di retail modern lainnya, tepatnya di Jalan Kelambir 5, Dusun VIII No.2, Tanjung Gusta, Kecamatan Hamparan Perak.

"Beras SPHP di sini, per karung atau seberat 5 kg seharga Rp62.500, mekanisme harga biasanya yang tau bagian marketing," kata Ica, salah seorang pekerja di retail modern, Kamis (16/10/2025).

Namun, harga SPHP di pasar tradisional terpantau lebih rendah. Di Pasar Kampung Lalang, Pedagang Aan, menyebut beras SPHP dijual seharga Rp61.000 per 5 kg. Sementara itu, harga terendah ditemukan di Pasar Sei Sikambing.

"Di sini (Pasar Sei Sikambing), beras SPHP kami juga di harga Rp60.000 per 5 kg. Dari awal juga segitu," ucap Pedagang Shella.

Variasi harga ini, mulai dari Rp60.000 hingga Rp62.500 per 5 kg, menimbulkan pertanyaan di tengah masyarakat dan dunia usaha terkait efektivitas pengawasan Bulog Sumut dan kepatuhan distributor serta pengecer terhadap HET yang ditetapkan pemerintah untuk program stabilisasi harga pangan ini.