Tuesday, September 2, 2025
home_banner_first
EKONOMI

Fitur Live TikTok Diblokir, Penjual Baju di Medan Mengeluh

journalist-avatar-top
Selasa, 2 September 2025 11.13
fitur_live_tiktok_diblokir_penjual_baju_di_medan_mengeluh

TikTok. (Foto: Quision/Mistar)

news_banner

Medan, MISTAR.ID

Larangan fitur live shopping di TikTok Store sejak beberapa hari terakhir berdampak ke pelaku usaha kecil, tidak terkecuali di Medan. Nurul, salah satu penjual baju, mengaku ia tidak memiliki pendapatan lagi sejak live TikTok di nonaktifkan.

"Dampaknya sangatterasa karena memang saya jualannya di live TikTok, jadi ketika fiturnya hilang, saya tidak bisa jualan," kata Nurul kepada Mistar, Selasa (2/9/2025).

Nurul menjelaskan, dirinya sudah mencoba beralih ke platform lain seperti Shopee, Facebook, dan Instagram. Namun, usahanya tidak membuahkan hasil.

"Sudah pernah coba pindah, tapi sama sekali tidak ada yang menonton. Tidak ada penjualan beberapa hari ini setelah live TikTok tidak bisa," ucapnya.

Nurul mengaku bingung karena seluruh modalnya sudah tertanam pada stok baju yang ia beli. Ditambah lagi, usahanya sangat bergantung pada live TikTok.

"Bingung mutar modalnya kalau live TikTok belum bisa digunakan," ujarnya.

Selain mengandalkan live shopping, Nurul sebenarnya melayani penjualan di rumah. Tapi, sangat jarang pembeli yang datang. Jika berjualan di pasar, ia harus membayar sewa lapak dan sambil menjaga anak.

"Saya harap, fiturnya diaktifkan kembali karena itu satu-satunya harapan saja," tuturnya.

Pedagang lainnya, Nana yang berjualan baju thrift, juga mengeluhkan masalah sama.

"Karena gini, saya jualan dari Tiktok tidak menggunakan keranjang kuning. Sistemnya transfer manual, lalu saya kirim barangnya ke pembeli. Pembeli saya semua di Tiktok, kalau pindah ke Instagram beda lagi," katanya.

Nana tidak akan beralih ke platform lain, seperti Instagram untuk berjualan karena tidak ada pembeli jika berganti platform.

"Sekarang masih menunggu, kebetulan saya tidak stok banyak barang jualan. Jadi, tidak begitu bergantung. Tapi, terasa juga kalau tidak ada yang beli di platform lain," ucapnya.

Nana berharap, kebijakan ini dapat segera dicabut. Menurutnya, bukan hanya penjual kecil yang dirugikan, tapi juga penjual yang marketnya sudah besar seperti brand-brand ternama. (amita/hm20)

REPORTER:

BERITA TERPOPULER

BERITA PILIHAN