Cuaca Tak Menentu, Harga Ikan Laut Melambung di Belawan

Sejumlah kapal ikan terlihat berhenti beroperasi di Pelabuhan Samudera Belawan akibat cuaca tak menentu yang membuat hasil tangkapan menurun. (f:kamaluddin/hm25)
Medan, MISTAR.ID
Cuaca laut yang tak menentu dalam dua bulan terakhir membuat aktivitas penangkapan ikan di Pelabuhan Perikanan Samudera Belawan (PPSB) lesu. Dampaknya, harga berbagai jenis ikan laut di pasaran melonjak tajam karena minimnya pasokan.
Pantauan Mistar, Sabtu (31/5/2025) di PPSB menunjukkan banyak kapal ikan dari berbagai jenis yang memilih berhenti beroperasi. Syahroni, seorang pekerja kapal yang telah 15 tahun bekerja di pelabuhan, mengungkapkan kondisi cuaca ekstrem membuat banyak pengusaha kapal enggan mengambil risiko melaut.
“Untuk satu kali melaut, perjalanan bisa 15 hari pulang pergi. Biaya operasional sangat besar. Kalau hasil tangkapan sedikit karena cuaca buruk, bisa-bisa malah rugi. Jadi banyak kapal pilih diam dulu,” kata Syahroni.
Situasi ini berimbas langsung pada harga ikan di pasar, dikatakan M. Manurung, seorang pedagang besar yang biasa memasok ikan dari berbagai gudang di kawasan Gabion Belawan, mengaku stok ikan saat ini sangat terbatas.
“Pasokan sedikit, harga jadi naik. Ikan gulama yang dulu jarang dilirik, sekarang bisa Rp25.000 per kilogram. Gembung aso-aso saya jual ke pedagang Rp40.000 per kilogram, sementara gembung puring bahkan tembus Rp50.000,” ujar Manurung.
Ia menegaskan cuaca laut yang tidak bersahabat memang menjadi faktor utama berkurangnya hasil tangkapan, yang kemudian berdampak langsung pada fluktuasi harga. (kamaluddin/hm25)