BI Siantar Jaga Stabilitas Rupiah di Tengah Kebijakan Tarif Impor Trump

Kepala KPw BI Pematangsiantar Muqorobin. (f:jonatan/mistar)
Pematangsiantar, MISTAR.ID
Kepala Kantor Perwakilan Bank Indonesia (KPw BI) Pematangsiantar, Muqorobin berkomitmen menjaga kestabilan nilai tukar rupiah di wilayah kerjanya merespons pengumuman kebijakan tarif impor resiprokal atau balasan sebesar 32 persen oleh Presiden Donald Trump.
Menurutnya kebijakan tarif impor ini belum berdampak signifikan di Kota Sapangambei Manoktok Hitei. Alasannya, komposisi net eskpor atau ekspor bersih terhadap perekonomian cukup rendah.
"Dan ekspor dari Pematangsiantar ke AS cukup volatile, dari tahun 2024 sampai Maret 2025 tidak ada eskpor," ucapnya kepada Mistar, Sabtu (31/5/2025).
Sambungnya, saat ini pihaknya juga bersama Pemerintah Daerah (Pemda) serta pemangku kepentingan lainnya terus melakukan mitigasi risiko sebagai bagian dari program kerja Tim Pengendalian Inflasi Daerah (TPID).
"Sebagai mendukung pertumbuhan ekonomi berbagai program akan dilaksanakan seperti pelatihan dan replikasi best practice pertanian untuk meningkatkan kapasitas produksi, pengendalian harga pasar (P2L-Pasar Murah) menjaga daya beli masyarakat," tuturnya.
"Dan percepatan digitalisasi di tengah-tengah masyarakat guna meningkatkan kemudahan bertransaksi. Kemudian di sektor pemerintah untuk mendukung optimalisasi pendapatan daerah," kata Muqorobin mengakhiri.
Kabag Perekonomian dan SDA Sekretariat Daerah Kota (Setdako) Sari Dewi Damanik menyebut bahwa berdasarkan paparan Badan Perencanaan Pembangunan Daerah (Bappeda) beberapa waktu lalu, pertumbuhan ekonomi di Pematangsiantar menunjukkan peningkatan meski ada beberapa yang perlu diperhatikan.
Tercatat saat ini, ekonomi tumbuh menjadi 4,61 persen dari tahun sebelumnya sebesar 4,22 persen.
"Kemudian sektor perekonomian Pematangsiantar masih didominasi 3 jenis lapangan usaha utama perdagangan besar dan eceran, reparasi roda dua dan empat, industri pengolahan dan konstruksi. Untuk itu enggak terlalu signifikan berdampak atas kebijakan tarif impor AS," ujarnya belum lama ini. (jonatan/hm25)
PREVIOUS ARTICLE
Cuaca Tak Menentu, Harga Ikan Laut Melambung di Belawan