BPS RI: PDB Indonesia Dihitung Lebih Cepat dari Negara Lain

Kepala Badan Pusat Statistik (BPS) Republik Indonesia, Amalia Adininggar Widyasanti dalam kegiatan Paparan Kinerja Ekonomi Indonesia, Kamis (21/8/2025) di Medan. (Foto: Amita Aprilia/Mistar)
Medan, MISTAR.ID
Kepala Badan Pusat Statistik (BPS) RI, Amalia Adininggar Widyasanti mengatakan penghitungan Produk Domestik Bruto (PDB) maupun Produk Domestik Regional Bruto (PDRB) di Indonesia hanya membutuhkan waktu 35 hari, tercepat dibanding banyak negara lain.
"Negara lain ada yang butuh 40 hari hingga dua bulan. Kita hanya 35 hari," ujarnya dalam Paparan Kinerja Ekonomi Indonesia, Kamis (21/8/2025) di Medan.
Amalia menyebut terjadi pergeseran pola konsumsi masyarakat, di mana pembelian produk lebih banyak beralih ke platform online.
Sementara mal kini lebih difungsikan sebagai tempat rekreasi, seperti makan di restoran atau menonton bioskop. Data perdagangan elektronik menunjukkan transaksi meningkat signifikan, terutama dari kalangan milenial dan Gen Z.
Dari sisi investasi, Pembentukan Modal Tetap Bruto (PMTB) tumbuh 6,19 persen, ditopang belanja mesin dan peralatan pemerintah. Realisasi Penanaman Modal Asing (PMA) dan Dalam Negeri (PMDN) juga naik 11,5 persen pada triwulan II 2025.
Sementara ekspor nasional tercatat tumbuh 8,08 persen secara tahunan, dengan produk hilir seperti turunan sawit, nikel, dan bauksit menjadi pendorong utama. Nilai ekspor olahan bauksit, misalnya, melonjak dari USD50 juta pada 2021 menjadi USD650 juta.
Khusus di Sumatera Utara, PDRB per kapita pada 2024 mencapai USD4.637, melampaui Filipina dan Mesir. Pertumbuhan ekonomi semester I 2025 tercatat 4,8 persen, dengan pertanian sebagai penyumbang terbesar sebesar 25,88 persen.
Amalia menegaskan, Sumut perlu fokus pada industrialisasi berbasis sumber daya alam agar mampu menciptakan nilai tambah lebih besar, khususnya di sektor sawit dan pertambangan.
Ia juga mengingatkan agar masyarakat memahami perbedaan metodologi data kemiskinan antara BPS dan lembaga internasional. (amita/hm25)
PREVIOUS ARTICLE
Tak Ada Stok, Harga Ikan Kembung di Siantar Naik