Pematangsiantar, MISTAR.ID

Badan Pusat Statistik (BPS) RI kembali mencatat pencapaian membanggakan di kancah internasional. Kunjungan Kepala BPS, Amalia Adininggar Widyasanti, dan Wakil Kepala BPS RI, Sonny Harry Budiutomo Harmadi, ke Kantor Perserikatan Bangsa-Bangsa (PBB) di Indonesia pada 8 Oktober 2025 menandai penguatan posisi Indonesia sebagai pemain kunci dalam ekosistem data global.

Pertemuan tersebut menghasilkan pengakuan resmi dari PBB atas peran strategis BPS dalam mendukung pembangunan nasional berbasis data dan bukti (evidence-based policy). Penghargaan ini sekaligus menempatkan BPS dalam jejaring global yang fokus pada transformasi data, mulai dari big data, migrasi, ketahanan pangan, hingga pemanfaatan kecerdasan buatan (AI).

Indonesia Jadi Pusat Big Data PBB untuk Asia-Pasifik

Sebagaimana dikutip dari laman resmi BPS, Selasa (4/11/2025), Indonesia kini resmi ditunjuk sebagai tuan rumah Regional Hub on Big Data and Data Science for Asia and the Pacific.

Penunjukan ini mempertegas posisi BPS sebagai pusat inovasi data regional, sekaligus penggerak kerja sama internasional dalam peningkatan kapasitas statistik modern.

Selain itu, BPS juga dipercaya menjadi Pusat Data Besar Regional PBB untuk Asia-Pasifik, bekerja bersama UNDESA dan UNESCAP dalam mendorong pemanfaatan data untuk pembangunan berkelanjutan di kawasan.

“Karena di balik setiap angka, ada masa depan Indonesia yang ingin kita bangun bersama,” demikian pernyataan BPS yang menggarisbawahi visi lembaga tersebut.

Tiga Program Strategis Tingkat Asia

Sepanjang tahun ini, BPS memimpin tiga program pengembangan kapasitas tingkat regional, meliputi:

1. Pembelajaran mesin (machine learning)

2. Data posisi seluler (mobile positioning data)

3. Statistik keanekaragaman hayati

Program tersebut mempertemukan para ahli statistik dari berbagai negara Asia untuk meningkatkan kompetensi dan berbagi praktik terbaik.

Komitmen BPS untuk Masyarakat Berbasis Data

Kepala BPS, Amalia Adininggar Widyasanti, menegaskan komitmen lembaganya dalam menyediakan data yang akurat dan bermanfaat.

“Dengan lebih dari 20.000 ahli statistik di seluruh negeri dan lebih dari 200 survei nasional setiap tahun, BPS terus memastikan bahwa data benar-benar melayani masyarakat,” ujar Amalia, dikutip dari indonesia.un.org. (*/hm27)