Tuesday, July 1, 2025
home_banner_first
BUDAYA

Ragam Ritual Laut di Sumatera dan Jawa

journalist-avatar-top
Selasa, 1 Juli 2025 09.12
ragam_ritual_laut_di_sumatera_dan_jawa

Salah satu budaya ritual Laut di Indonesia. (f: ist/mistar)

news_banner

MISTAR.ID

Hampir semua daerah pesisir di Indonesia memiliki ritual syukuran laut meskipun berbeda nama, bentuk, dan skala. Secara makna semuanya sama, yakni sebagai bentuk penghormatan kepada laut sebagai sumber kehidupan dan memohon perlindungan bagi para nelayan.

Tradisi ini menjadi bagian dari identitas budaya sekaligus potensi wisata budaya di banyak daerah. Berikut beberapa tradisi atau ritual laut yang masih menjadi budaya di Pulau Sumatera dan Jawa:

1. Sumatera Utara – Kenduri Laut

Di pesisir Sumut, seperti Tanjungbalai, Batubara, hingga Serdang Bedagai, nelayan Melayu rutin menggelar Kenduri Laut. Ritual ini menjadi wujud syukur atas hasil tangkapan ikan, sekaligus permohonan perlindungan dari marabahaya. Sesaji berupa kepala kerbau, nasi kuning, dan bunga tujuh rupa dihanyutkan ke laut sebagai penghormatan bagi roh penjaga laut. Suara gendang Melayu menambah khidmat suasana.

2. Sumatera Barat – Pacu Jawi Laut

Di Pesisir Selatan, Sumbar, masyarakat nelayan mengadakan Kenduri Laut yang kental nuansa adat Minangkabau. Selain doa bersama, masyarakat menggelar pertunjukan kesenian tradisional. Hasil laut terbaik dihadirkan sebagai sesaji, sebagai simbol syukur dan harapan agar laut terus memberikan hasil melimpah.

3. Bengkulu – Tabot Laut

Meski Tabot di Bengkulu identik dengan peringatan sejarah dan keagamaan, beberapa komunitas nelayan turut menggelar ritual ke laut. Sesaji dihanyutkan, memohon keselamatan di lautan. Ini menjadi bagian tak terpisahkan dari tradisi Tabot yang sarat nilai spiritual dan kebersamaan.

4. Lampung – Nyeruput Laut

Di Pesisir Barat Lampung, ritual Nyeruput Laut digelar nelayan sebagai ucapan syukur kepada Sang Pencipta. Nelayan membawa sesaji berisi hasil bumi dan laut ke tepi pantai, diiringi doa dan tetabuhan musik tradisional. Ritual ini mencerminkan harmoni masyarakat Lampung dengan alam sekitarnya.

5. Banten – Pesta Laut

Pesta Laut di pesisir Banten, seperti di Anyer dan Labuan, menjadi peristiwa besar yang dinantikan masyarakat. Kepala kerbau, nasi tumpeng, serta aneka sesaji lainnya dihanyutkan ke laut sebagai tanda penghormatan kepada penguasa laut. Acara ini juga dimeriahkan pertunjukan seni daerah.

6. Jawa Barat – Nadran Laut

Cirebon dan Indramayu terkenal dengan tradisi Nadran. Nelayan menghias perahu dengan warna-warni meriah, mengarak tumpeng, dan menghanyutkan sesaji ke laut. Selain syukur, nadran juga dipercaya mengusir roh jahat agar hasil tangkapan semakin melimpah.

7. Jawa Tengah – Sedekah Laut

Di pesisir Jawa Tengah, seperti Tegal, Pekalongan, Jepara, hingga Cilacap, Sedekah Laut menjadi ritual besar. Nelayan membawa sesaji berupa tumpeng, buah-buahan, bahkan kepala kerbau, lalu melepasnya ke laut. Selain memohon keselamatan, ritual ini menjadi ajang silaturahmi dan pesta rakyat.

8. DI Yogyakarta – Labuhan Laut

Masyarakat nelayan di Yogyakarta, terutama sekitar Pantai Depok, menggelar Labuhan Laut. Sesaji berupa hasil bumi, makanan tradisional, dan bunga dihanyutkan ke laut. Ritual ini sering bersamaan dengan upacara Labuhan Keraton Yogyakarta, menandakan keterkaitan budaya kerajaan dengan laut.

9. Jawa Timur – Larung Sesaji / Petik Laut

Larung Sesaji, atau Petik Laut di Banyuwangi, Trenggalek, hingga Malang Selatan, menjadi ritual syukur nelayan Jawa Timur. Perahu berhias membawa sesaji ke tengah laut. Doa dipanjatkan agar laut bersahabat dan memberi rezeki berlimpah. Usai ritual, digelar pesta rakyat dengan kesenian daerah. (hm20)

REPORTER:

BERITA TERPOPULER

BERITA PILIHAN