Sibolga, MISTAR.ID

Wali Kota Sibolga, Akhmad Syukri Nazry Penarik, menegaskan kepada seluruh pimpinan Organisasi Perangkat Daerah (OPD) agar menyusun program kerja yang tidak hanya visioner, tetapi juga responsif terhadap permasalahan aktual dan realistis dalam penetapan target.

“Jangan sampai pembangunan terhambat karena kurang cermat dalam perencanaan,” ujar Syukri dalam sambutan tertulisnya yang dibacakan oleh Asisten Administrasi Pembangunan dan Umum, Haslan Efendi, Jumat (8/8/2025).

Penegasan tersebut disampaikan dalam Forum Lintas Perangkat Daerah (FLPD) yang membahas penyusunan Rencana Pembangunan Jangka Menengah Daerah (RPJMD) dan Rencana Strategis (Renstra) OPD Kota Sibolga Tahun 2025–2029 di Aula Nusantara I, Kantor Wali Kota Sibolga.

Sinkronisasi Visi Misi dan Arah Pembangunan

Haslan Efendi dalam sambutannya menyampaikan bahwa forum ini memiliki peran strategis dalam menyelaraskan prioritas pembangunan antara RPJMN, RPJMD Provinsi Sumatera Utara, dan RPJMD Kota Sibolga.

“Penyusunan RPJMD Kota Sibolga Tahun 2025–2029 bertujuan untuk menjamin kesinambungan serta keselarasan antara visi dan misi kepala daerah dengan arah kebijakan dan program kerja masing-masing perangkat daerah,” jelas Haslan.

Ia menambahkan bahwa seluruh OPD diharapkan dapat menyelaraskan dokumen Renstra mereka dengan RPJMD yang tengah disusun, termasuk dalam perumusan indikator kinerja utama dan program prioritas yang mampu menjawab kebutuhan masyarakat dan mendorong kemajuan daerah.

Fokus pada Program Responsif dan Berbasis Data

Haslan juga mengingatkan pentingnya menyusun program kerja yang tidak hanya ideal di atas kertas, tetapi mampu menjawab tantangan nyata di lapangan.

“Karena itu, setiap pimpinan OPD diminta agar merancang program yang responsif, aktual, realistis, serta cermat dalam perencanaannya,” ujar Haslan.

Komitmen Menuju Sibolga yang Lebih Sejahtera

Lebih lanjut, Haslan menyampaikan bahwa proses perencanaan pembangunan Kota Sibolga diharapkan mampu mewujudkan cita-cita daerah menuju Sibolga yang Peduli, Amanah, dan Setia, demi menciptakan kehidupan masyarakat yang sejahtera.

Perencanaan pembangunan ini, katanya, harus dilakukan dengan prinsip aspiratif, partisipatif, dan akomodatif, agar selaras dengan harapan seluruh lapisan masyarakat.

Penandatanganan Berita Acara Kesepakatan

Forum ini diakhiri dengan penandatanganan berita acara kesepakatan hasil forum lintas perangkat daerah dalam penyusunan Renstra 2025–2029, sebagai bentuk komitmen bersama menuju perencanaan pembangunan yang terarah dan berkelanjutan. (feliks/hm27)