Seminari Menengah Kristus Sacerdos Siantar Tabur 5.000 Ekor Bibit Ikan Mas di Danau Toba

Kegiatan rombongan Seminari Menengah Kristus Sacerdos Siantar tabur 5.000 ekor bibit ikan mas di Tanda Rabun Desa Dosroha, Kecamatan Simanindo, Kabupaten Samosir. (foto: Pangihutan/mistar)
Samosir, MISTAR.ID
Dalam rangka memperingati Hari Ulang Tahun (HUT) ke-75, Seminari Menengah Kristus Sacerdos Siantar menabur 5.000 ekor bibit ikan mas di Perairan Tandarabun, Kabupaten Samosir, Sabtu (9/8/2025). Rombongan berjumlah 300 orang.
Kegiatan yang ini dihadiri berbagai tokoh, mulai dari unsur gereja, pemerintah daerah, hingga masyarakat setempat. Aksi ini menjadi simbol komitmen untuk menjaga kelestarian lingkungan, khususnya ekosistem Danau Toba.
Pastor Walden Sitanggang sebagai inisiator yang menjadi salah satu penggerak kegiatan menjelaskan penaburan bibit ikan bukan sekadar seremoni, melainkan aksi nyata yang sejalan dengan misi gereja dalam menjaga ciptaan Tuhan.
Menurutnya, momen HUT ke-75 ini menjadi saat yang tepat untuk mengajak umat dan masyarakat luas berkontribusi pada kelestarian alam. Ia menegaskan, kegiatan seperti ini merupakan bentuk rasa syukur sekaligus kepedulian terhadap keberlangsungan kehidupan di perairan Danau Toba.
Pastor Walden menuturkan kegiatan tersebut mendapat dukungan penuh dari berbagai pihak, termasuk pemerintah desa, DPRD, dan instansi terkait. Dukungan itu, menurutnya, menunjukkan bahwa semangat menjaga lingkungan adalah tanggung jawab bersama.
Ia berharap penaburan bibit ikan ini menjadi program berkelanjutan, bukan hanya dilakukan saat peringatan hari besar atau acara tertentu. Dengan begitu, ekosistem danau akan tetap terjaga, dan manfaatnya dapat dirasakan hingga generasi mendatang.
Selain aspek ekologis, Pastor Walden menyebut kegiatan ini juga bernilai sosial karena melibatkan masyarakat setempat secara langsung. “Kita ingin masyarakat merasa memiliki dan menjaga apa yang kita tanam hari ini,” ujarnya.
Ia menutup keterangannya dengan mengajak seluruh pihak untuk terus menumbuhkan kepedulian terhadap alam, karena menurutnya, menjaga kelestarian lingkungan adalah wujud nyata iman yang bekerja dalam tindakan.
Wakil Ketua DPRD Samosir, Osvaldo Simbolon, turut hadir dan memberikan apresiasi tinggi atas kegiatan penaburan bibit ikan tersebut. Menurutnya, ajakan seorang pastor untuk melakukan kegiatan sosial atau lingkungan tidak perlu diragukan.
“Kalau sudah pastor yang meminta, apa pun kegiatan saya pasti saya tinggalkan itu. Karena kalau pastor mengadakan kegiatan, sudah pasti tujuannya baik,” ujar Osvaldo.
Ia mengaku kehadirannya bukan hanya sebagai pejabat, tetapi juga sebagai bagian dari masyarakat yang memiliki tanggung jawab menjaga warisan alam. Danau Toba, kata dia, adalah aset besar yang harus dirawat bersama.
Menurut Osvaldo, penaburan 5.000 ekor bibit ikan mas ini akan memberikan dampak positif, baik dari segi kelestarian lingkungan maupun kesejahteraan masyarakat yang bergantung pada hasil perikanan.
Ia menilai kegiatan ini memiliki nilai edukatif bagi generasi muda. Dengan melihat langsung aksi penaburan ikan, anak-anak akan memahami pentingnya menjaga alam dan ekosistem perairan.
Osvaldo berharap program seperti ini tidak berhenti pada satu kali pelaksanaan. Pemerintah daerah, menurutnya, harus memasukkan kegiatan serupa ke dalam program kerja rutin, terutama di wilayah perairan Danau Toba.
Selain itu, ia mendorong agar kolaborasi lintas sektor diperkuat, sehingga kegiatan pelestarian lingkungan dapat dilakukan secara terstruktur dan berkesinambungan. “Kuncinya adalah kerja sama semua pihak,” ujarnya.
Osvaldo menutup pernyataannya dengan mengucapkan selamat ulang tahun ke-75 kepada Seminari Menengah Kristus Sacerdos Siantar, sembari berharap lembaga pendidikan tersebut terus menjadi teladan dalam aksi sosial dan lingkungan.
Kepala Desa Dosroha, Kecamatan Simanindo, Agustinus Sijabat, menyatakan dukungan penuhnya terhadap kegiatan penaburan bibit ikan di Tandarabun. Menurut Agustinus, kegiatan seperti ini sejalan dengan upaya pemerintah desa dalam menjaga kelestarian lingkungan sekaligus meningkatkan potensi perikanan di wilayahnya.
Ia menjelaskan Danau Toba merupakan sumber kehidupan bagi masyarakat pesisirnya, sehingga menjaga ekosistem danau adalah prioritas utama. Penaburan bibit ikan menjadi langkah awal yang strategis untuk memastikan keberlangsungan sumber daya perairan.
Selain itu, Agustinus mengajak masyarakat untuk ikut menjaga bibit ikan yang telah dilepaskan, tidak menangkapnya sebelum mencapai ukuran layak konsumsi.
Kepala Bidang Perikanan, Dinas Ketahanan Pangan dan Pertanian Kabupaten Samosir, Ronny Sitanggang, memberikan catatan penting terkait jenis ikan yang ditabur di Danau Toba.
Menurutnya, penaburan ikan harus mempertimbangkan kesesuaian jenis dengan ekosistem danau. Ia mencontohkan, ikan mas merupakan salah satu jenis ikan yang cocok karena termasuk ikan endemik Danau Toba.
“Kalau ikan patin, itu bukan ikan endemik Danau Toba, sehingga kurang cocok untuk dilepaskan di sini,” jelas Ronny.
Ia menekankan bahwa ketidaksesuaian jenis ikan dengan habitat dapat mengganggu keseimbangan ekosistem, bahkan berpotensi merusak populasi ikan asli. (Pangihutan/hm18)