Medan, MISTAR.ID

Menteri Pekerjaan Umum (PU) Republik Indonesia Dody Hanggodo menanggapi video viral di media sosial yang memperlihatkan sejumlah siswa di Nias Selatan (Nisel) meminta Presiden Prabowo Subianto membangun jembatan sebagai akses menuju sekolah.

Dody memastikan bahwa pembangunan jembatan di kawasan tersebut telah menjadi perhatian Pemerintah Pusat, dan pihaknya sudah memasukkannya dalam rencana anggaran tahun 2026.

“Kalau itu (pembangunan jembatan di Nias) sudah masuk anggaran (2026), jembatan gantung di beberapa tempat akan dibangun,” ujarnya kepada wartawan, Minggu (9/11/2025).

Meski demikian, Dody mengingatkan agar Bupati Nias Selatan dapat lebih dekat dengan masyarakat serta aktif berkoordinasi dengan pemerintah pusat untuk percepatan pembangunan infrastruktur.

“Saya ingatkan agar Bupati bisa lebih dekat dengan rakyatnya. Saya butuh support dari Bupati, kalau memang cukup penting, silakan surati Kementerian PU agar saya tahu mana yang harus dikerjakan hari ini atau besok,” tuturnya.

Dody juga menegaskan bahwa pihaknya akan melakukan pengecekan langsung terkait rencana pembangunan jembatan tersebut.

“Saya akan cek karena belum ada koordinasi dengan Bupati. Memang Jasa Bina Marga ada beberapa tempat yang harus dikerjakan di seluruh Indonesia, khusus Nias saya masih cek,” katanya.

Sebelumnya, video berdurasi singkat yang menampilkan sejumlah siswa di Nias Selatan menjadi viral di media sosial. Dalam video itu, para siswa dengan polos meminta perhatian Presiden Prabowo Subianto agar membangun jembatan yang layak untuk akses sekolah mereka.

“Bapak Prabowo bangunlah jalan kami ini, kami tersiksa kalau ada hujan, kami ingin menyebrang (tidak bisa),” ujar salah seorang siswi dalam video tersebut yang memperlihatkan kondisi infrastruktur belum memadai di daerah mereka.

Pemerintah Pusat melalui Kementerian Pekerjaan Umum berkomitmen untuk menindaklanjuti aspirasi masyarakat di daerah tertinggal, termasuk wilayah kepulauan seperti Nias, guna memperkuat akses pendidikan dan konektivitas antarwilayah.