Saturday, June 14, 2025
home_banner_first
SUMUT

Petani Langkat Senang, Produksi Padi Meningkat dari 5 Ton Jadi 7,2 Ton per Hektare

journalist-avatar-top
Jumat, 13 Juni 2025 19.41
petani_langkat_senang_produksi_padi_meningkat_dari_5_ton_jadi_72_ton_per_hektare

Bupati Syah Afandin saat hadiri panen raya produksi padi di Langkat. (f:ist/mistar)

news_banner

Langkat, MISTAR.ID

Sejumlah petani di Kabupaten Langkat mengaku senang hasil panen produksi padi mereka meningkat dari sebelumnya hanya 5 ton kini menjadi 7,2 ton per hektare.

Demikian kata Effendi salah seorang petani di Desa Purwo Binangun, Kecamatan Sei Bingai, Jumat (13/6/2025) siang.

Efendi merasakan dampak positif dari penggunaan pupuk organik. Ia mengatakan, bukan hanya padi, tetapi tanaman lain seperti jagung dan cabai juga menunjukkan kualitas yang lebih baik.

"Setelah menggunakan pupuk organik, alhamdulillah hasil pertanian kami jadi meningkat," ucapnya.

Hal senada juga disampaikan Kepala Dinas Pertanian dan Ketahanan Pangan Kabupaten Langkat, Hendrik Tarigan. Dijelaskan, pupuk organik telah terbukti meningkatkan produktivitas padi secara signifikan. Perhitungan melalui metode ubinan menunjukkan hasil yang meningkat drastis.

"Petani juga tidak perlu khawatir soal harga jual, karena gabah dihargai Rp6.600 per kilogram. Ini menjadi motivasi bagi kita semua untuk terus meningkatkan ketahanan pangan melalui pertanian padi,” kata Hendrik.

Bupati Langka, Syah Afandin, turut memberikan apresiasi kepada para petani atas hasil kerja kerasnya dalam meningkatkan jumlah produksi pertanian. Hal itu disampaikan saat menghadiri gerakan panen padi guna mendukung Luas Tambah Tanam (LTT) Produksi dan Prioritas Tanaman Padi (PPTP) di areal persawahan Desa Purwo Binangun.

"Ini merupakan upaya strategis Pemkab Langkat dalam meningkatkan produksi padi serta mendukung program ketahanan pangan nasional," ujarnya.

Syah Afandin menyampaikan apresiasi atas keberhasilan para petani yang mampu meningkatkan hasil panen dari sebelumnya 5 ton menjadi 7,2 ton per hektare, setelah beralih ke pupuk organik.

"Saya senang dengan hasil panen kali ini. Ini merupakan bukti bahwa penggunaan pupuk organik membawa hasil nyata yang lebih baik. Selain kualitas meningkat, harga jual gabah saat ini juga cukup baik, mencapai Rp6.600 per kilogram," tuturnya.

Bupati juga mengajak seluruh petani untuk senantiasa bersyukur, dan terus bekerja keras dalam mengelola lahan pertanian.

"Sebagus apapun bibit dan pupuk yang digunakan, hasilnya tetap bergantung pada ridho Allah SWT. Saya akan terus memantau perkembangan pertanian di Langkat. Jika terjadi sesuatu yang merugikan petani, yakinlah saya akan berdiri paling depan membela kepentingan mereka,” katanya. (bayu/hm16)

REPORTER:

BERITA TERPOPULER

BERITA PILIHAN