Wednesday, August 13, 2025
home_banner_first
SUMUT

Pasar Terminal Terpadu Pandan Tapteng Diminta Dioperasikan

journalist-avatar-top
Rabu, 13 Agustus 2025 20.55
pasar_terminal_terpadu_pandan_tapteng_diminta_dioperasikan

Bupati Tapteng, Masinton Pasaribu saat meninjau Pasar Terminal Terpadu Pandan. (foto: Feliks/mistar)

news_banner

Tapteng, MISTAR.ID

Bupati Tapanuli Tengah (Tapteng), Masinton Pasaribu menegaskan sangat menyayangkan Pasar Terminal Terpadu Pandan yang merupakan aset bangunan pasar tradisional milik Pemkab Tapteng terbengkalai.

Hal itu ia sampaikan saat mengunjungi Pasar Terminal Terpadu Pandan di Jalan Jenderal Feisal Tanjung, Kelurahan Pasar Baru, Kecamatan Pandan, Rabu (13/8/2025).

"Saya instruksikan kepada Dinas Perindustrian dan Perdagangan (Disperindag) untuk mengoperasikan kembali pasar itu sebagai pusat transaksi perdagangan bahan pokok masyarakat. Tentu ini sangat disayangkan, bangunan pasar ini seperti tidak diaktifkan," ujar Masinton Pasaribu.

Bupati langsung meminta Disperindag Tapteng agar segera melakukan pembenahan pasar dan berkoordinasi dengan instansi terkait, termasuk pedagang terhadap rencana pengoperasian kembali pasar tradisional itu.

Kabid Pasar Disperindag, Rasmin Simbolon menyampaikan pihaknya akan segera menindaklanjuti instruksi Bupati dengan melakukan pembenahan Pasar Terminal Terpadu Pandan.

“Dalam waktu dekat ini kami berencana mengaktifkan kembali Pasar Terminal Terpadu Pandan, sesuai instruksi Bupati Tapteng, Masinton Pasaribu,” ujarnya.

Dia menjelaskan pembenahan yang akan dilakukan pihaknya pertama adalah melakukan pembersihan seluruh lokasi pasar, lapangan parkir dan saluran drainase.

Menurutnya, selama ini, pasar tradisional itu digunakan sebagai tempat pasar pekan dan hanya dibuka dua kali seminggu, yakni pada setiap hari Selasa dan Sabtu.

Lokasi pasar ini berdekatan juga dengan Terminal Terpadu Pandan dan telah dilengkapi kios dan balairung yang dikhususkan peruntukannya bagi pedagang pelataran.

"Setiap Selasa dan Sabtu, pasar pekan itu ditempati sejumlah pedagang sayur yang umumnya datang dari luar daerah, maupun pedagang lokal yang menjajakan bahan pokok," katanya.

Rasmin mengungkapkan sebelumnya beragam fasilitas pendukung lainnya juga sudah tersedia di pasar tradisional itu di antaranya, listrik, toilet, hingga lapangan parkir. Namun tidak diketahui dengan jelas sejumlah pedagang menutup kios mereka.

“Dari data yang ada sama kami, terdapat fasilitas 116 kios permanen dan 80 pelataran di lima balairung, termasuk 20 meja untuk pedagang ikan. Tetapi, kios dan balairung tersebut tidak pernah digunakan. Pedagang yang berjualan saat hari onan lebih memilih untuk membangun sendiri pondok-pondok di kawasan pasar," ujarnya.

Dia menambahkan untuk pondok-pondok di lokasi pasar, yang dibangun sendiri oleh pedagang, nantinya akan dibongkar dan para pedagang akan di tempatkan di pelataran. Begitu juga dengan kios permanen yang tak pernah dibuka, akan dikoordinasikan lagi dengan pemilik sebelumnya.

“Dalam hal ini akan dilakukan pembenahan dulu, baru kita berkoordinasi dengan pihak yang terkait sesuai arahan dan instruksi Bupati,” ucapnya. (Feliks/hm18)

REPORTER:

BERITA TERPOPULER

BERITA PILIHAN