Kapolres Tapteng Ajak Instansi Perkuat Koordinasi Hadapi Curah Hujan Tinggi

Kapolres didampingi Wakil Bupati Tapteng Mahmud Efendi usai menggelar Apel Kesiapan Tanggap Darurat bersama TNI Polri dan Stakeholder terkait Pemangku Penanganan Bencana. (Foto: Feliks/mistar)
Tapteng, MISTAR.ID
Kapolres Tapanuli Tengah (Tapteng) AKBP Wahyu Endrajaya mengajak seluruh instansi terkait untuk meningkatkan koordinasi dan kesiapsiagaan menghadapi potensi bencana akibat curah hujan tinggi yang melanda wilayah Kabupaten Tapteng. Saat ini, intensitas hujan di wilayah tersebut berada pada kategori tinggi hingga sangat tinggi.
Hal tersebut disampaikan Kapolres didampingi Wakil Bupati Tapteng Mahmud Efendi usai Apel Kesiapan Tanggap Darurat bersama TNI, Polri, dan stakeholder pemangku penanganan bencana di Lapangan Apel Polres Tapteng, Selasa (4/11/2025).
“Saya mengajak untuk meningkatkan kewaspadaan dan deteksi dini, perkuat koordinasi antar instansi, memastikan kesiapsiagaan sarana dan prasarana, mengutamakan keselamatan masyarakat dan petugas, serta melibatkan masyarakat dengan aktif,” ujar Wahyu.
Kapolres menjelaskan bahwa Kabupaten Tapanuli Tengah memiliki kondisi geografis yang beragam, mulai dari pesisir pantai barat Sumatera, kawasan perbukitan, hingga aliran sungai besar. Kondisi tersebut membuat daerah Tapteng rawan terhadap berbagai jenis bencana seperti banjir, tanah longsor, angin puting beliung, serta potensi gempa bumi dan tsunami.
“Berdasarkan data prakiraan cuaca dari BMKG Wilayah I Medan, saat ini curah hujan di Kabupaten Tapteng berada pada kategori tinggi hingga sangat tinggi, dengan intensitas hujan mencapai rata-rata 150-250 milimeter per tahun,” katanya.
Ia menuturkan, beberapa kecamatan seperti Badiri, Lumut, Barus, dan Kolang dilaporkan rawan genangan air serta pergerakan tanah. Suhu udara rata-rata di wilayah Tapteng berkisar antara 24 hingga 31 derajat Celsius dengan tingkat kelembapan di atas 90 persen, yang memperkuat potensi hujan lebat dan angin kencang dalam beberapa hari ke depan.
“Oleh karena itu, kegiatan apel kesiapsiagaan menjadi momentum penting memastikan kepada seluruh unsur terkait baik personel maupun sarana dan koordinasi dalam menghadapi potensi bencana di daerah kita,” ucap Wahyu.
Ia menambahkan, kesiapsiagaan bencana bukan hanya tanggung jawab satu instansi, tetapi menjadi tanggung jawab bersama. Oleh sebab itu, diperlukan sinergi dan soliditas lintas sektoral dengan mengedepankan prinsip cepat, tepat, terpadu, dan tuntas.
Apel Kesiapan Tanggap Darurat tersebut diikuti oleh personel dari unsur TNI-Polri, Pos SAR Sibolga, BPBD Tapteng, Damkar Satpol PP Tapteng, Dishub Tapteng, dan Dinas Kesehatan Tapteng. (hm17)






















