Cuaca Buruk, Nelayan Tak Melaut: PNTI Sumut Desak Pemerintah Lakukan Terobosan

Ketua DPW PNTI Sumut, Adhan Nur. (foto:endang/mistar)
Langkat, MISTAR.ID
Dewan Pimpinan Wilayah (DPW) Persatuan Nelayan Tradisional Indonesia (PNTI) Provinsi Sumatera Utara (Sumut) meminta pemerintah segera melakukan langkah konkret untuk membantu para nelayan yang terdampak cuaca buruk, sehingga tidak dapat melaut.
Ketua DPW PNTI Sumut, Adhan Nur, menyampaikan permintaan itu saat ditemui di kediamannya di Kecamatan Stabat, Kabupaten Langkat, Rabu (16/7/2025).
Menurut Adhan, kondisi cuaca ekstrem berupa angin kencang dan ombak tinggi telah melanda Perairan Kabupaten Langkat dan sekitarnya selama hampir sebulan, sehingga aktivitas melaut nyaris terhenti sepenuhnya.
“Ini murni faktor alam, tidak bisa kita salahkan. Tapi kondisi ini sudah berlangsung hampir sebulan. Para nelayan tidak bisa melaut lalu bagaimana mereka mencukupi kebutuhan makan sehari-hari?,” ujar Adhan.
Baca Juga: Cuaca Buruk, Harga Ikan di Siantar Naik
Ia menambahkan PNTI Sumut mendorong pemerintah untuk membuat terobosan strategis guna membantu nelayan. Salah satu usulan jangka panjang adalah pembangunan rumpon-rumpon (alat untuk mengumpulkan ikan) di perairan dangkal.
“Jika rumpon dibangun di laut dangkal, nelayan tak perlu melaut ke tengah yang rawan cuaca buruk. Ombak besar dan angin kencang biasanya hanya terjadi di laut lepas,” tuturnya.
Selain itu, Adhan juga menekankan perlunya bantuan jangka pendek berupa bantuan sosial atau subsidi untuk kebutuhan dasar keluarga nelayan.
“Bentuk bantuannya bisa berupa uang tunai atau paket sembako. Tujuannya agar nelayan dan keluarganya bisa bertahan hidup selama masa sulit ini,” ucapnya.
Adhan menyebut, kondisi nelayan saat ini semakin memprihatinkan. Selain tak bisa mencari ikan, mereka juga masih harus membayar cicilan kapal, sementara harga kebutuhan rumah tangga naik akibat tahun ajaran baru.
Tak hanya berdampak pada penghidupan nelayan, cuaca buruk di Perairan Langkat juga menyebabkan lonjakan harga ikan dan hasil laut lainnya hingga 100 persen di pasaran.
“Kasihan nelayan kita. Jika tidak ada perhatian serius dari pemerintah, entah bagaimana nasib mereka dan keluarga ke depannya,” tutur Adhan. (endang/hm16)
BERITA TERPOPULER

Kapolres Dairi Diminta Segera Tangkap Terduga Pelaku Cabul terhadap Kakak Beradik Anak di Bawah Umur








