Warga Cemas Dampak Lingkungan Penanaman Ulang Sawit di Kebun Bah Butong

Kebun Teh Sidamanik. (foto: indra/mistar)
Simalungun, MISTAR.ID
Rencana penanaman ulang kelapa sawit oleh PT Perkebunan Nusantara (PTPN) IV di Kebun Bah Butong, tepatnya di Afdeling III dan Afdeling VII, menimbulkan kekhawatiran di tengah masyarakat Nagori Sidamanik, Kabupaten Simalungun.
Kekhawatiran itu mencuat setelah PTPN IV mengirimkan surat undangan sosialisasi kepada Camat Sidamanik dan perangkat nagori setempat, untuk hadir dalam pertemuan di Kantor Tobasari, Sabtu (5/7/2025).
Salah seorang warga Sidamanik, Tagor S, menyampaikan kekhawatirannya atas potensi dampak lingkungan dari konversi lahan kebun teh menjadi perkebunan sawit.
“Kami khawatir kalau kebun teh diganti sawit, resapan air akan berkurang drastis. Ini bisa memicu banjir saat musim hujan dan kekeringan di musim kemarau,” ujarnya, Rabu (9/7/2025).
Tagor juga mencontohkan kasus serupa yang terjadi di wilayah lain. “Lihat saja di Marjandi, setelah ditanami sawit, daerah Panei Tongah sering kebanjiran setiap hujan turun. Itu yang kami tidak ingin terjadi di sini,” katanya.
Selain isu banjir, warga juga menyoroti perubahan karakter lingkungan. Kawasan yang semula sejuk dan berkabut dikhawatirkan akan kehilangan daya dukung ekologisnya bila ditanami sawit secara masif.
Masyarakat berharap PTPN IV tidak hanya fokus pada aspek produksi dan keuntungan ekonomi, namun juga mempertimbangkan dampak ekologis dan sosial yang ditimbulkan. Warga juga mendesak agar mereka dilibatkan dalam proses pengambilan keputusan, khususnya yang berkaitan dengan perubahan fungsi lahan.
Dalam surat resmi PTPN IV bernomor 2KTH/X/CS/VII/2025 tertanggal 1 Juli 2025, pihak manajemen mengundang perwakilan dari kecamatan dan masyarakat untuk mengikuti sosialisasi terkait rencana penanaman ulang tersebut. (indra/hm24)