Video Atlet Tinju Pematangsiantar Diduga Terlantar di Asahan, KONI Berikan Klarifikasi

Tangkapan layar video menarasikan atlet Pertina terlantar saat mengikuti Kejurda. (f:ist/mistar)
Pematangsiantar, MISTAR.ID
Beredar sebuah video yang menarasikan keterlantaran atlet tinju muda dari Persatuan Tinju Amatir Indonesia (Pertina) Kota Pematangsiantar saat mengikuti Kejuaraan Daerah (Kejurda) di Kabupaten Asahan.
Dalam video tersebut tampak sejumlah atlet menutup wajah mereka dan tertidur di sebuah ruangan sederhana, yang menggambarkan kondisi memprihatinkan.
Ketua Pengcab Pertina Pematangsiantar, Pangeran Harahap, dalam narasinya menyebut bahwa kejadian ini terjadi akibat minimnya dukungan dari Pemerintah Kota (Pemko) Pematangsiantar dan Komite Olahraga Nasional Indonesia (KONI) setempat.
Ia bahkan mempertanyakan pengelolaan dana hibah sebesar Rp300 juta yang diterima KONI dari Pemko Pematangsiantar. Pangeran mendesak agar penggunaan dana tersebut diperiksa pihak berwenang.
KONI Pematangsiantar Bantah Tak Beri Dukungan
Menanggapi hal tersebut, Ketua KONI Pematangsiantar, Riau Siahaan, memberikan klarifikasi kepada MISTAR pada Sabtu (28/6/2025). Ia membantah tudingan bahwa tidak ada bantuan yang diberikan kepada Pertina.
Menurut Riau, pihaknya telah berkomunikasi sebelumnya dengan Pangeran Harahap terkait keberangkatan 16 atlet tinju muda ke Asahan. Ia mengaku telah menawarkan bantuan berupa dana sebesar Rp5 juta serta fasilitas transportasi yang dipinjamkan dari Pemko Pematangsiantar.
“Saya langsung yang meminta bantuan kendaraan ke pemerintah daerah karena kami tidak memiliki mobil operasional. Akhirnya disepakati untuk meminjamkan mobil Toyota Hiace,” ujarnya.
Namun, tawaran tersebut disebut ditolak pihak Pertina karena dinilai tidak mencukupi kebutuhan selama kegiatan berlangsung di Asahan.
Anggaran Terbatas, KONI Prioritaskan Pemerataan
Riau menegaskan bahwa alokasi bantuan dana telah disesuaikan dengan kebutuhan dan kemampuan KONI.
Ia menyebut dana sebesar Rp5 juta adalah batas maksimal yang dapat diberikan karena KONI harus membagi dukungan kepada 30 cabang olahraga yang berada di bawah naungannya.
“Itu maksimal yang bisa kami keluarkan anggaran, karena masih banyak cabor lain yang harus kami perhatikan. Besaran dana itu sudah kami perhitungkan, dan itu rata tanpa ada kesenjangan," ucapnya.
Lebih lanjut, KONI juga telah memfasilitasi penggunaan Gedung Olahraga (GOR) sebagai tempat latihan atlet Pertina selama 10 hari menjelang keberangkatan ke Kejurda.
"Apa yang ada sama kita kan terbatas. Yang kami tawarkan dan berikan, itu lah maksimalnya," tuturnya.
Himbauan KONI: Jangan Timbulkan Narasi Negatif
Riau menyayangkan narasi yang dinilai menyesatkan dan berpotensi memecah semangat atlet-atlet muda.
“Marilah kita sama-sama dengan berbesar hati membesarkan olahraga di kota ini. Jangan lah ada narasi-narasi seperti itu lagi, karena berefek ke atlet-atlet muda lainnya,” ujar Riau.
KONI berharap ke depannya komunikasi dan kolaborasi antar pengurus cabang olahraga dan KONI dapat berjalan lebih baik demi kemajuan dunia olahraga di Kota Pematangsiantar. (gideon/hm27)