Pematangsiantar, MISTAR.ID

Masyarakat mempertanyakan hasil revitalisasi Lapangan Farel Pasaribu Horbo Pematangsiantar yang menelan biaya Rp1,2 miliar.

Hasil pengerjaan Lapangan yang berada di Kecamatan Siantar Marihat, Kota Pematangsiantar itu dinilai tidak berubah secara signifikan dengan biaya yang telah digelontorkan.

"Kasat mata dilihat hanya jogging track atau lintasan lari saja yang bertambah. Di bawah lintasan lari itu ada saluran air yang menghubungkan ke aliran parit masyarakat," kata warga bermarga Sihombing, Sabtu (31/5/2025).

Dia menyebut sebelum terbangun jogging track bermaterial lantai paving block, jalur itu merupakan lintasan tanah yang digunakan untuk menikmati lari sore hari bagi masyarakat.

"Kalau rumput baru sih dilihat-lihat, hanya saja tumbuhnya zig-zag. Ada yang di sana, ada yang di sini tumbuh. Selebihnya kelihatan sama semua," ujarnya.

Mista.id mencoba melihat kondisi lapangan yang sering disebut Lapangan Horbo itu lebih dekat. Sekilas terlihat tidak ada perubahan yang menonjol di sana. Di tengah rumput hijau terbaca tulisan lapangan masih dalam tahap pemeliharaan Dinas Pariwisata (Dispar) Pematangsiantar.

Di tengah lapangan yang sering digunakan sebagai pertandingan sepak bola itu masih dikelilingi menggunakan tali yang memanjang diikat dengan kayu.

Kepala Dispar Pematangsiantar M Hamam Sholeh mengatakan rumput lapangan masih membutuhkan waktu pemeliharaan lebih lama.

Dia tak menampik Lapangan Horbo kerap menjadi kubangan air saat hujan deras mengguyur yang mempengaruhi kelembaban tanah serta perkembangan rumput di titik-titik tertentu lapangan. Oleh karenanya, di bawah atau di dalam rumput juga dipasang pipa resapan air.

Diketahui, Pemko Pematangsiantar telah menggelontorkan Rp1.288.890.000 untuk revitalisasi Lapangan Farel Pasaribu. Sebelum direvitalisasi, lapangan tersebut menjadi tempat diselenggarakannya Kejuaraan Sepak Bola antar Klub U-17 memperebutkan Piala Wali Kota Pematangsiantar. (Jonatan/hm18)