Tuesday, June 10, 2025
home_banner_first
SIANTAR SIMALUNGUN

Rencana Unjuk Rasa di Pasar Horas Siantar Ditolak Pedagang Lain, Ini Alasannya

journalist-avatar-top
Selasa, 10 Juni 2025 10.44
rencana_unjuk_rasa_di_pasar_horas_siantar_ditolak_pedagang_lain_ini_alasannya

Ketua DPD P3B, Nobel Marpaung (kanan) didampingi Sekretaris Jhon Tio (kiri). (f:gideon/mistar)

news_banner

Pematangsiantar, MISTAR.ID

Komunitas Pedagang Pasar Horas (KP2H) Gedung IV merencanakan aksi mimbar umum atau unjuk rasa di Jalan Merdeka, Kecamatan Siantar Barat sejak Selasa-Kamis (10-12/6/2025). Aksi itu juga bertujuan menuntut kepastian pembangunan gedung yang beberapa waktu lalu terbakar.

Namun, Persaudaraan Pedagang Pasar Bersatu (P3B) menolak rencana aksi itu. Aksi yang menutup jalan utama itu dipastikan mengganggu aktivitas pedagang di gedung lainnya.

Ketua DPD P3B Pematangsiantar, Nobel H Marpaung menyebut aksi serupa pernah dilakukan KP2H dan berimbas ke omset pedagang lainnya. Jalan utama menuju Pasar Horas itu ditutup sehingga masyarakat sulit akses jika ingin membeli ke gedung-gedung lainnya.

Nobel mengaku tidak ingin mengintervensi aksi yang akan dilakukan teman sejawatnya itu, namun dengan menutup akses jalan sampai tiga hari tentunya merugikan mereka. "Hak semua masyarakat untuk berunjuk rasa. Tapi kalau merugikan orang lain buat apa?" kata Nobel, Selasa (10/6/2025).

Ia berharap KP2H memikirkan juga nasib pedagang lain alih-alih ingin menyampaikan aspirasi. Kantor Wali Kota dan DPRD Pematangsiantar disebutnya sebagai lokasi yang tepat, dibandingkan jalanan umum.

Pedagang Gedung II ini menyebut, beberapa kali sempat diadakan pertemuan antara Pemko Pematangsiantar, baik Bagian Perekonomian, Sekretaris Daerah maupun Perusahaan Daerah Pasar Horas Jaya. Pada kesempatan itu, seluruh aspirasi pedagang telah diterima dan diproses.

Bahkan Wali Kota Pematangsiantar, Wesly Silalahi baru-baru ini mengundang untuk beramah-tamah di rumah dinasnya. Wesly, lanjut Nobel berdiskusi dengan mereka, dan mendengar keluhan-keluhan pedagang.

"Tapi kenapa mereka (KP2H) tidak datang saat pertemuan itu? Kalau ingin menyampaikan aspirasi seharusnya di situ lah waktu yang tepat. Jangan tidak datang, tapi tiba-tiba membuat mimbar umum dan merugikan pedagang lain," ujarnya.

Menurut Nobel, aksi ini kesengajaan segelintir orang untuk mencari panggung demi popularitas semata. Peristiwa kebakaran Gedung IV dikatakan dia dijadikan momen untuk kepentingan pribadi. (gideon/hm25)

REPORTER: