Pemkab Simalungun Serius Benahi Objek Wisata Parapat, Pemuda Suarakan Harapan Baru

Sejumlah warga memadati Ruang Terbuka Publik (RTP) Pantai Bebas Parapat di Kecamatan Girsang Sipangan Bolon, Simalungun. (foto: Indra/mistar)
Simalungun, MISTAR.ID
Pemerintah Kabupaten (Pemkab) Simalungun menunjukkan keseriusannya membenahi Parapat agar tidak lagi hanya menjadi tempat singgah menuju Samosir.
Langkah ini ditandai dengan turunnya Bupati Simalungun, Anton Achmad Saragih, ke Kecamatan Girsang Sipangan Bolon, Jumat (19/9/2025), untuk menggelar rapat koordinasi.
Camat Girsang Sipangan Bolon, Viktor Saragih, blak-blakan mengungkapkan kondisi Parapat yang kini dinilai kehilangan pesona. Ia menyebut minim inovasi wisata, infrastruktur rusak, hingga sekitar 80 persen lampu jalan yang mati membuat Parapat kurang nyaman, terutama di malam hari.
Masalah lain yang ikut disorot ialah penataan ruang publik, pedagang kaki lima di Pantai Bebas, terminal yang tak layak, dan kawasan Dolok Sibiak yang terbengkalai.
Sekda Simalungun, Mixnon Andreas Simamora, menegaskan Parapat merupakan bagian dari Kawasan Strategis Pariwisata (KSP) yang harus segera dibenahi. Penataan pedagang disebut menjadi langkah awal agar kota wisata ini tampil bersih, indah, dan nyaman.
Bupati Anton menyambut masukan tersebut dengan optimis. Ia menegaskan bahwa seluruh catatan dalam rapat akan ditindaklanjuti secara bertahap. "Parapat adalah wajah Simalungun. Kita harus serius membenahinya," ujarnya.
Usai rapat, Bupati juga meninjau pembangunan RSUD Parapat serta ruang terbuka publik (RTP) Atsari, yang dinilainya bisa menjadi magnet wisata bila dilengkapi lampu, kegiatan seni, dan bazar UMKM.
Dukungan datang dari Ketua PHRI Simalungun, Robert Pardede. Ia menyebut dunia usaha siap berkolaborasi. "Parapat punya potensi besar untuk bangkit kembali," katanya.
Sementara itu, pemuda Parapat juga menyuarakan harapan bagi masa depan kampung halamannya. Mereka menyampaikan pandangan agar Parapat menjadi destinasi wisata yang benar-benar hidup, bukan sekadar perlintasan.
Jack Leo Sirait, pemuda Parapat yang aktif berkegiatan di sekitaran RTP Atsari, menilai ruang terbuka publik harus dihidupkan kembali.
"Kalau ada festival musik, pameran seni, atau bazar UMKM, Parapat pasti lebih hidup. Anak muda butuh ruang untuk berkarya, dan wisatawan pun tertarik datang," ujarnya saat dihubungi, Minggu (21/9/2025).
Pandangan berbeda datang dari Sinaga, pegiat komunitas lingkungan. Ia berharap pembenahan pariwisata Parapat juga mengedepankan aspek keberlanjutan. "Parapat harus indah, tapi juga ramah lingkungan. Sampah harus diurus serius," ujarnya.
Dengan perhatian pemerintah, dukungan pelaku usaha, serta suara generasi muda, Parapat diproyeksikan bangkit kembali menjadi destinasi wisata unggulan Simalungun yang tak hanya cantik secara visual, tetapi juga hidup dengan aktivitas dan ramah bagi lingkungan. (indra/hm18)
PREVIOUS ARTICLE
Dorong Lahirnya Tenaga Kerja Berkualitas, BLK Sumut Kembali Buka Lima Kejuruan Pelatihan GratisBERITA TERPOPULER









