Monday, June 23, 2025
home_banner_first
SIANTAR SIMALUNGUN

Irigasi Rusak, 400 Hektare Sawah di Hutabayu Raja Terancam Gagal Tanam

journalist-avatar-top
Senin, 23 Juni 2025 11.32
irigasi_rusak_400_hektare_sawah_di_hutabayu_raja_terancam_gagal_tanam

Sejumlah petani bergotong royong di saluran irigasi jebol di Hutabayu Raja, Simalungun, pada Maret 2025. (f:ist/mistar)

news_banner

Simalungun, MISTAR.ID

Akibat kerusakan saluran irigasi Bah Tongguran III, sekitar 400 hektare lahan persawahan di Kecamatan Hutabayu Raja, Kabupaten Simalungun, terancam gagal tanam hingga akhir Juni 2025. Kondisi irigasi dilaporkan masih belum diperbaiki secara signifikan.

Camat Hutabayu Raja, Ferry Risdoni Sinaga, saat dikonfirmasi Senin (23/6/2025), membenarkan bahwa kerusakan irigasi belum ditangani. "Kondisinya masih sama seperti sebelumnya. Belum ada perbaikan berarti," ujarnya.

Ia mengatakan jika tidak segera diperbaiki, petani akan kehilangan satu musim tanam. "Hancurlah, Bang. Satu musim nggak nanam, mungkin banyak yang alih fungsi ke jagung atau sawit," tuturnya.

Menurut Ferry, luas areal sawah yang paling terdampak diperkirakan mencapai 400 hektare. Namun, ia menyebutkan bahwa masih ada waktu untuk perbaikan. "Kalau bisa ditangani sampai Agustus, masih bisa kita tahan," ujarnya.

Sebelumnya, berdasarkan laporan Mistar, petani bersama Unit Pelaksana Teknis Dinas Pengelolaan Sumber Daya Air (UPTD PSDA) sudah melakukan upaya darurat dengan menutup saluran bocor menggunakan karung tanah. Namun, volume air yang mengalir ke sawah tetap tidak mencukupi kebutuhan tanam, hanya sekitar sepertiga dari normal.

Minimnya pasokan air dikhawatirkan akan berdampak besar terhadap ketahanan pangan lokal. Selain itu, jika musim kemarau tiba sebelum perbaikan dilakukan, risiko kekeringan dipastikan meningkat.

Bupati Kabupaten Simalungun, Anton Achmad Saragih sebelumnya telah berjanji akan segera menangani persoalan ini. Namun hingga kini, belum ada kepastian waktu pelaksanaan perbaikan secara menyeluruh.

Ferry berharap instansi teknis terkait segera melakukan langkah konkret. "Masih ada waktu, dan ini sangat krusial bagi keberlangsungan pertanian masyarakat kita," katanya.

Seperti diketahui, saluran irigasi yang mengaliri ratusan hektar sawah itu jebol di penghujung Februari 2025. (indra/hm25)

REPORTER:

BERITA TERPOPULER

BERITA PILIHAN