Harga Beras Masih Tinggi, Warga Siantar Harap Ada Penurunan

Pedagang beras di Pasar Horas Pematangsiantar. (foto:abdi/mistar)
Pematangsiantar, MISTAR.ID
Meski operasi pasar dan Gerakan Pangan Murah (GPM) rutin digelar di Kota Pematangsiantar, harga beras di pasaran dinilai masih terlalu tinggi. Warga berharap harga kebutuhan pokok ini bisa segera turun agar tidak semakin membebani ekonomi rumah tangga.
Yohana Panggabean, warga Kecamatan Siantar Utara, mengaku harus merogoh kocek lebih dalam untuk mendapatkan beras.
"Tadi saya beli beras medium Setra Ramos 5 kilogram seharga Rp74 ribu, itu pun setelah menawar di Pasar Horas. Masih mahal," katanya, Sabtu (16/8/2025).
Ia menjelaskan, sebelum kenaikan harga, ia biasa membeli beras yang sama dengan harga antara Rp60 ribu hingga Rp62 ribu. Meski ada operasi pasar murah, menurutnya, hal itu belum berdampak signifikan terhadap harga beras di lapangan.
"Program beras SPHP itu pilihan masyarakat. Saya baca di media, sudah berton-ton terjual di kota ini, tapi tetap saja harga beras medium belum juga turun," ujarnya mengeluh.
Warga Andalkan Beras SPHP dari Pasar Murah
Yanti (30), warga Kecamatan Siantar Martoba, juga mengaku terbantu dengan adanya pasar murah yang rutin digelar pemerintah. Menurutnya, beras subsidi dari Perum Bulog cukup meringankan pengeluaran keluarga.
"Disiasati saja, kadang dicampur beras medium dengan beras SPHP. Soalnya, beras itu kebutuhan utama di rumah," ucapnya.
Pemko Siantar: Penyaluran Subsidi Belum Efektif
Kepala Bagian Perekonomian dan SDA Setdako Pematangsiantar, Sari Dewi Damanik, mengungkapkan bahwa harga beras di pasaran—baik kategori medium maupun premium—masih belum menunjukkan penurunan signifikan.
“Dari pantauan tim Dinas Koperasi UKM dan Perdagangan, memang belum ada perubahan harga yang berarti,” katanya.
Sari menambahkan bahwa penyaluran beras subsidi belum berjalan optimal, yang menyebabkan harga pasar tetap tinggi.
“Kalau seperti tahun lalu, penyaluran sudah dimulai sejak Januari, mungkin harganya tidak setinggi ini,” ujarnya.
Masyarakat berharap pemerintah daerah dan pusat dapat mengakselerasi distribusi beras subsidi agar harga lebih stabil. Pasalnya, beras merupakan kebutuhan pokok yang sangat menentukan kestabilan ekonomi rumah tangga. (jonatan/hm27)