Wednesday, May 28, 2025
home_banner_first
SIANTAR SIMALUNGUN

DPRD Dorong Pemkab Simalungun Tangani Serius Maraknya Kasus Pencabulan Anak

journalist-avatar-top
Senin, 26 Mei 2025 11.22
dprd_dorong_pemkab_simalungun_tangani_serius_maraknya_kasus_pencabulan_anak

Ilustrasi. (f: ist/mistar)

news_banner

Simalungun, MISTAR.ID

Anggota Komisi II DPRD Simalungun, Junita V Munthe, menyoroti kasus pencabulan terhadap anak di bawah umur yang terjadi baru-baru ini di daerah itu. Salah satu kasus yang mencuat adalah tindak kekerasan seksual terhadap anak perempuan berusia 13 tahun yang dilakukan oleh ayah kandungnya sendiri.

Junita menyebut peristiwa tersebut sebagai tindakan di luar nalar dan menyatakan keprihatinan mendalam.

"Saya sangat prihatin terhadap maraknya tindak pidana pencabulan anak di bawah umur. Ini tidak bisa dianggap remeh dan perlu perhatian serius dari pemerintah daerah," ujarnya, Senin (26/5/2025).

Menurut Junita, penyebab terjadinya kekerasan seksual terhadap anak bisa bermacam-macam, seperti rendahnya pendidikan orang tua, pengaruh negatif dari teknologi informasi, konsumsi alkohol, hingga kondisi lingkungan yang sepi dan kurang pengawasan.

"Lingkungan yang tidak kondusif bisa menjadi pemicu. Oleh karena itu, upaya pencegahan harus dimulai dari keluarga dan masyarakat sekitar," katanya.

Junita juga menegaskan perlakuan buruk terhadap anak, khususnya anak perempuan, dapat meninggalkan dampak psikologis jangka panjang yang mengganggu tumbuh kembang dan kesehatan mental mereka.

DPRD meminta Pemerintah Kabupaten (Pemkab) Simalungun, melalui Dinas Pemberdayaan Perempuan dan Perlindungan Anak (DP3A), untuk lebih aktif memberikan pendampingan kepada korban dan keluarganya serta melakukan penyuluhan berkelanjutan di tingkat desa atau nagori.

"Pendampingan terhadap korban harus segera dilakukan agar trauma tidak membekas. Selain itu, penyuluhan kepada ibu dan anak di setiap Nagori sangat penting untuk pencegahan," ucap Junita.

Ia juga menekankan peran ibu dalam keluarga sangat penting sebagai pelindung dan pengawas utama anak, terutama anak perempuan.

"Ibu harus menjadi sosok pelindung bagi anak-anaknya. Melalui pendekatan emosional dan komunikasi yang baik di rumah, tindakan kekerasan seksual dapat dicegah sejak dini," tuturnya. (hamzah/hm24)

REPORTER:

BERITA TERPOPULER

BERITA PILIHAN