Thursday, October 30, 2025
home_banner_first
SIANTAR SIMALUNGUN

Sekolah, Perkantoran, dan Perumahan di Siantar Didorong Kelola Sampah jadi Energi Terbarukan

Mistar.idRabu, 29 Oktober 2025 16.42
journalist-avatar-top
HH
sekolah_perkantoran_dan_perumahan_di_siantar_didorong_kelola_sampah_jadi_energi_terbarukan

Kepala Dinas Lingkungan Hidup (DLH) Kota Pematangsiantar, Dedy Tunasto Setiawan. (foto: Dokumentasi Mistar)

news_banner

Pematangsiantar, MISTAR.ID

Dalam upaya memperkuat pengelolaan lingkungan berkelanjutan dan mengurangi ketergantungan pada tempat pembuangan akhir (TPA), Kementerian Lingkungan Hidup dan Kehutanan (KLHK) meluncurkan program nasional “Energi dari Sampah Mandiri".

Program ini mendorong seluruh sekolah, perkantoran, hingga kawasan perumahan di berbagai daerah, termasuk Kota Pematangsiantar, untuk mengelola sampah secara mandiri menjadi sumber energi terbarukan.

Melalui program tersebut, setiap lembaga dan komunitas akan dibekali teknologi pengolahan sampah terpadu seperti biodigester, mesin pirolisis mini, dan sistem kompos energi. Teknologi ini mampu mengubah sampah organik menjadi biogas, listrik, hingga bahan bakar cair ramah lingkungan.

Kepala Dinas Lingkungan Hidup (DLH) Kota Pematangsiantar, Dedy Tunasto Setiawan, mengatakan pihaknya siap menerapkan program tersebut di tingkat lokal mulai tahun 2026.

“Kami ingin mendorong masyarakat agar tidak sekadar memilah sampah, tapi juga memanfaatkannya sebagai sumber energi alternatif. Dengan begitu, persoalan sampah bisa teratasi sekaligus mendorong kemandirian energi dari tingkat komunitas,” ujar Dedy, Rabu (29/10/2025).

Menurutnya, penerapan akan dilakukan bertahap, melibatkan kolaborasi antara sekolah, instansi, dan masyarakat perumahan. Dedy mencontohkan, sekolah bisa mengubah sampah organik dari kantin menjadi biogas untuk dapur sekolah; perkantoran dapat mengolah limbah kertas menjadi bahan bakar alternatif; sementara perumahan bisa membangun bank sampah energi untuk menghasilkan listrik bagi lingkungan sekitar.

“Selain bantuan alat, nanti juga ada pelatihan bagi lembaga dan masyarakat agar mampu mengelola sampah menjadi energi. Kami ingin mengubah pola pikir, dari melihat sampah sebagai beban, menjadi sumber daya bernilai,” katanya.

“Ini bukan sekadar program pemerintah, tapi gerakan bersama menuju kota yang mandiri energi dan bebas sampah,” timpal Dedy. (hm24)

BERITA TERPOPULER

BERITA PILIHAN